Kontroversi Harga Sewa Pesawat Dianggap Mahal, Garuda Buka Suara

Image title
4 November 2021, 11:39
Garuda, Garuda Indonesia
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Pesawat Garuda di Hangar GMF,  Tangerang,  Banten (2/3).

Manajemen PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk angkat bicara terkait keterangan mantan Komisaris Garuda Indonesia Peter Gontha yang menyatakan harga sewa pesawat yang lebih mahal dibandingkan harga normal.

Melalui keterbukaan informasi, manajemen mengatakan harga sewa pesawat dinilai mahal jika dibandingkan kondisi saat ini. Hal itu didasari nilai sewa yang berlaku pada tahun ketika pesawat tersebut diakuisisi. Harga sewanya mempertimbangkan jangka waktu sewa, tahun pembuatan, dan konfigurasi pesawat.

Advertisement

"Sehingga apabila harga sewa pesawat dibandingkan dengan harga sewa yang berlaku di pasar saat ini, pasti akan lebih tinggi untuk faktor pembanding yang sama," kata Manajemen Garuda dikutip Kamis (4/11).

Menurut Manajemen Garuda, harga sewa di pasar akan menurun oleh sejumlah sebab. Beberapa di antaranya, bergantung pada bertambahnya usia pesawat, kondisi pasar, dan kondisi teknis pesawat tersebut.

Pesawat yang dimiliki oleh Garuda Indonesia memiliki spesifikasi yang disesuaikan dengan perencanaan perseroan saat pesawat diakuisisi. Saat itu diharapkan dapat mendorong peningkatan standar pelayanan dalam kaitan dengan pemenuhan standar full-service pada lingkup global.

Sementara itu, harga pasar adalah harga yang mengasumsikan pesawat diperoleh dengan spesifikasi standar pabrikan. Di samping itu, variasi metode akuisisi beberapa pesawat pada saat itu, turut mempengaruhi harga sewa secara keseluruhan.

Saat ini, Manajemen Garuda melakukan renegosiasi sewa pesawat kepada lessor sebagai bagian dari upaya restrukturisasi, termasuk menjajaki kemungkinan opsi skema sewa pesawat yang lebih ekonomis dengan memperhatikan kondisi referensi pasar.

"Perseroan dalam tahap finalisasi rencana restrukturisasi dengan para konsultan yang telah ditunjuk oleh Perseroan," kata manajemen maskapai milik pemerintah tersebut.

Paralel dengan itu, Garuda meminta proposal dari lessor untuk dijadikan pertimbangan dalam finalisasi proses restrukturisasi. Proposal tersebut meliputi, informasi mengenai jumlah dan jenis pesawat yang diajukan, serta persyaratan pembayaran.

"Perseroan terbuka untuk proposal yang dapat menguntungkan secara ekonomi bagi Perseroan," kata manajemen.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement