Ruas Tol Bertambah, Pendapatan Jasa Marga Tumbuh 20,75% Kuartal III

Andi M. Arief
9 November 2021, 12:07
Jasa Marga, BUMN, Jalan Tol
ANTARA FOTO/Reno Esnir/hp.
Sejumlah kendaraan melaju di jalur contraflow Tol Dalam Kota Cawang-Tomang-Pluit , di Jakarta, Jumat (26/3/2021).
PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 20,75% secara tahunan pada kuartal ketiga 2021. Artinya, pendapatan tercatat mencapai angka Rp 12,73 triliun dibanding raihan pendapatan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 10,54 triliun.
 
Manajemen Jasa Marga menyatakan peningkatan mobilitas masyarakat setelah berlangsungnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) diperkirakan menjadi salah satu pendorong utama. Selain itu, peningkatan pendapatan juga didorong oleh beroperasinya beberapa ruas tol baru sepanjang 55,94 kilometer.
 
Ruas tersebut adalah Tol Bogor Outer Ring Road (BORR) Seksi IIIA Simpang Yasmin-Simpang Semplak (2,85 kilometer), Cinere-Serpong Seksi I Serpong-Pamulang (6,5 kilometer), Cengkareng-Batuceper-Kunciran (14,19 kilometer), dan Balikpapan-Samarinda Seksi I dan V (32,4 kilometer).
 
"Beroperasinya ruas-ruas jalan tol baru yang didukung oleh meningkatnya mobilisasi masyarakat berdampak pada peningkatan volume lalu lintas dibandingkan dengan kuartal ketiga 2020," seperti tertulis dalam keterangan resmi, Senin (8/11/2021).
 
Penambahan jalan tol baru itu membuat jalan tol yang dioperasikan JSMR menjadi 1.246 kilometer atau sekitar 51% dari total jalan tol yang beroperasi di dalam negeri. Sementara itu, total panjang tol yang konsesinya dimiliki JSMR mencapai 1.603 kilometer.
 
Sejauh ini, JSMR masih memiliki lima proyek jalan tol yang sedang dalam tahap konstruksi, yakni Jakarta-Cikampek II Selatan, Ngawi-Kertosono-Kediri, Bawen-Jogja, Probolinggo-Banyuwangi, dan Manado-Bitung. JSMR menargetkan ruas Manado-Bitung sepanjang 39 kilometer dapat seluruhnya rampung pada kuartal keempat 20201.
 
Adapun, pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) perseroan tumbuh sebesar 29,39% secara tahunan seiring meningkatnya pendapatan perseroan. Alhasil, EBITDA Margin JSMR naik sekitar 65,07%. Tak hanya itu, laba bersih JSMR pada kuartal ketiga 2021 juga mencapai Rp 749,42 miliar.
 
Hal ini berbeda dengan capaian kinerja keuangan tahun lalu. Pada kuartal ketiga 2020, pendapatan JSMR tercatat merosot 50,13% secara tahunan dari Rp 21,15 triliun menjadi Rp 10,54 triliun. Sementara itu, EBITDA perseroan anjlok 83,99% menjadi Rp 352 miliar.
 
 
Di sisi lain, JSMR memperkirakan volume lalu lintas di jalan tol perseroan akan terus tumbuh hingga akhir tahun. Hal itu tercermin dari angka lalu lintas harian rata-rata (LHR) per Oktober 2021 yang naik 63,03% jika dibandingkan dengan periode Juli 2021.
Sementara itu, LHR Oktober 2021 tercatat naik sekitar 6,64% jika dibandingkan dengan realisasi September 2021. Ketiga ruas tol dengan LHR tertinggi berada di kawasan Jabodetabek, yakni Jalan Tol Dalam Kota (492.000 kendaraan), Jakarta-Cikampek (450.000 kendaraan), dan Jagorawi (394.000 kendaraan).
 
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat peningkatan mobilitas masyarakat Indonesia sejak September 2021. Salah satunya terlihat dari rerata pergerakan masyarakat ke tempat belanja kebutuhan sehari-hari yang naik 20,5% dibandingkan kondisi normal sebelum pandemi Covid-19.
 
Mobilitas masyarakat ke tempat perdagangan dan retail pun telah mencapai -1,9% dibandingkan kondisi normal. Sebelumnya, pergerakan masyarakat ke sektor ini sempat turun drastis pada Juli-Agustus lalu, yang masing-masing mencapai -20% dan -12,4% dibandingkan kondisi normal.

Reporter: Andi M. Arief
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement