10 Pejabat Thai Oil Masuk Jadi Direksi dan Komisaris Chandra Asri

Andi M. Arief
9 November 2021, 16:48
Chandra Asri, TPIA, Petrokimia
katadata/Arief Kamaludin
Ilustrasi aktivitas instalasi Pabrik PT Chandra Asri Petrochemical di Cilegon, Banten, Rabu, (26/11/2018).

PT Chandra Asri Petrochemcial Tbk. (TPIA) telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB). Salah satu hasil keputusan rapat tersebut adalah penambahan anggota direksi dan dewan komisaris.

Setidaknya sebanyak tujuh orang menjadi direksi baru Chandra Asri yang terdiri dari, lima warga negara Thailand dan dua warga negara Indonesia. Ketujuh orang yang dimaksud adalah Pholavit Thiebpattama, Petch Niyomsen, Nattapong Tumsaroj, Suwit Wiwattanawanich, Phuping Taweesarp, Boedijono Hadipoespito, dan Edi Riva’i.

Sementara itu, anggota dewan komisaris TPIA juga bertambah sebanyak tujuh orang dengan komposisi kewarganegaraan yang sama dengan susunan direksi. Ketujuh orang tersebut adalah Sakchai Patiparnpreechavud, Kulachet Dharachandra, Wirat Uanarumit, Santi Wasanasiri, Surong Bulakul, Erry Riyana Hardjapamekas, dan Rudy Suparman.

Kini, total anggota direksi dan dewan komisaris Chandra Asri masing-masing menjadi 14 orang. "Penambahan komposisi anggota direksi dan dewan komisaris ini dirasa perlu dilakukan seiring dengan pertumbuhan bisnis perusahaan guna kegiatan operasional yang semakini tinggi dan kompleks," kata Direktur TPIA Suryandi kepada KataData, Senin (8/11/2021).

Seperti diketahui, TPIA mendapatkan investor baru dalam usahanya untuk membangun kompleks petrokimia kedua, yakni Thai Oil Public Company Limited melalui PT TOP Investment Indonesia. TPIA mendapatkan dana segar sekitar Rp 15,48 triliun melalui skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau right issue.

Setelah right issue, posisi ekuitas Chandra Asri hampir mencapai US$ 3 miliar dengan total likuiditas senilai US$ 2 miliar. Adapun, dana segar tersebut akan digunakan untuk membangun kompleks pabrik TPIA yang kedua pada 2022. Pabrik itu akan dirancang untk memproduksi ethylene, propylene, polyethylene, polypropylene, butadiene, benzene, toluene, dan mixed xylene.

Pengoperasian pabrik itu ditargetkan dapat menekan impor petrokimia lantaran seluruh produk olefin dan aromatik di dalam negeri. Sejauh ini, sekitar 50% kebutuhan bahan baku maupun produk jadi petrokimia masih mengandalkan impor.

Seperti diketahui, olefin merupakan bahan baku bagi industri plastik dan turunannya, sedangkan aromatik merupakan bahan baku bagi banyak industri, seperti tekstil, makanan, farmasi, dan lainnya.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...