Sri Mulyani Waspadai Bahaya Kenaikan Harga Barang dan Sistem Keuangan

Rizky Alika
17 November 2021, 20:34
Sri Mulyani, Menteri Keuangan
Youtube/Kemenkeu RI
Menteri Keuangan Sri Mulyani

Sejumlah negara tengah mengalami lonjakan inflasi. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun mewaspadai potensi kenaikan harga di Indonesia hingga ancaman stabilitas sistem keuangan.

"Ada tantangan yang harus kita waspadai," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (17/11).

Menurutnya, kenaikan harga di berbagai negara seperti negara di Eropa, Amerika Serikat, Tiongkok, dan Korea terjadi pada level produsen. Kenaikan harga pada tingkat produsen turut menyebabkan peningkatan harga pada konsumen.

Saat ini, kenaikan harga di tingkat produsen telah terjadi di Indonesia. Bendahara Negara itu mencatat, kenaikan harga di produser mencapai 7,3%.

Sementara itu, kenaikan harga pada tingkat produser mencapai 16,3% di Eropa. Sedangkan, Tiongkok mengalami kenaikan 13,5%, Amerika Serikat (AS) 8,6%, dan Korea 7,5%.

"Kenaikan harga produser ini harus kita waspadai agar tidak mendorong inflasi pada tingkat konsumen," ujar dia.

Dengan kenaikan inflasi, ada kemungkinan tapering off atau pengetatan stimulus oleh bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed). Bank sentral Negeri Paman Sam itu diperkirakan mengerek suku bunga acuan Fed Fund Rate, menyusul lonjakan inflasi hingga di atas 6%.

Kebijakan The Fed tersebut bisa berdampak pada guncangan aliran dana asing ke negara berkembang. Akibatnya, nilai tukar di negara berkembang melemah terhadap dolar AS.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...