Asing Jual Bersih Rp 296 M, Harga Saham Mitratel Ditutup Anjlok 4,3%

Andi M. Arief
22 November 2021, 15:41
Mitratel, IPO, Telkom
mitratel.co.id
PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel)

Harga saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel) anjlok 4,38% ke level Rp 765 pada penutupan perdagangan saham hari ini, dari level harga awal Rp 800. Anak usaha Grup Telkom ini menjadi emiten kedua yang berakhir di zona merah pada hari pertama melantai di pasar modal tahun ini.

Dari 40 emiten yang mencatatkan saham di pasar modal tahun ini, baru emiten energi GTS Internasional Tbk yang berada di zona merah saat hari perdana mencatatkan saham. Pada penutupan perdagangan 8 September lalu, harga saham GTS rontok hingga 7%.

Pada pembukaan perdagangan, harga saham Mitratel melesat ke level Rp 850, bahkan sempat menyentuh level tertinggi Rp 890. Namun, kondisi itu hanya berlangsung beberapa menit pertama, sebelum akhirnya mengarah ke zona merah dan ditutup melemah 4,38% ke level Rp 765.

Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi jual bersih saham Mitratel di pasar regular mencapai Rp 296,65 miliar, sementara itu dana asing yang masuk dari pasar negosiasi dan tunai senilai Rp 122 miliar. Alhasil, total jual bersih di seluruh pasar tercatat  Rp 173 miliar.

Saham emiten berkode MTEL ini diperdagangkan pada hari pertama IPO dengan jumlah mencapai 1,6 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 1,3 triliun. Frekuensi perdagangan mencapai sekitar 80.189 kali.

Mayoritas investor yang memperdagangkan MTEL pada hari ini adalah investor domestik atau mencapai 68,21%, sedangkan investor asing hanya berkontribusi sekitar 31,79%.

Seperti diketahui, MTEL telah melepas 23,49 miliar saham ke publik senilai Rp 18,7 triliun. Dengan demikian, alokasi kepemilikan publik dalam saham MTEL mencapai 28,13%. 

Rencana Bisnis Mitratel

Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko mengatakan pihaknya akan memanfaatkan sebagian dana penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) untuk memanfaatkan momentum era 5G. Salah satu strategi yang digunakan adalah mendorong lini bisnis komplementer.

Pasca-IPO, Mitratel berencana untuk memposisikan diri sebagai perusahaan infrastruktur digital, khususnya 5G. Oleh karena itu, perseroan akan mendukung bisnis komplementer, salah satunya bisnis fiber optic.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...