Kantongi Dana IPO Rp 18,7 Triliun, Mitratel Bersiap Akuisisi Menara

Andi M. Arief
22 November 2021, 12:45
Mitratel, IPO, Telkom Indonesia
ANTARA FOTO/Syaiful Arif
Pekerja melakukan perawatan jaringan di salah satu menara Base Transceiver Station (BTS) di kawasan Desa Rejoagung, Kecamatan Ploso, Jombang, Jawa Timur, Kamis (11/7/2019). ]

PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel) telah mencatatkan sahamnya di pasar modal dan memperoleh dana segar Rp 18.7 triliun. Dengan dana tersebut, anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk ini akan mulai mengakuisisi menara telekomunikasi pada tahun depan. 

Emiten menara telekomunikasi berkode MTEL ini melepas sebanyak 23,4 miliar saham atau sekitar 27,6% dari total saham perseroan setelah IPO. Dengan harga yang dipatok Rp 800 per saham, Mitratel berhasil menyerap dana segar sekitar Rp 18,7 triliun.

Advertisement

Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko mengatakan perseroan akan menggunakan 40% dana hasil initial public offering (IPO) untuk belanja modal organik, 50% untuk anorganik, dan 10% untuk modal kerja serta kebutuhan lainnya.

“Kami pahami perubahan teknologi yang cepat akan mengakselerasi seluruh kompetensi Mitratel, baik saat ini maupun waktu mendatang," ujar Theodorus dalam konferensi pers, Senin (22/11).

Hal ini telah dirumuskan dalam rencana bisnis yang tak hanya semata-mata pada bisnis menara telekomunikasi, tetapi juga berkembang menjadi perusahaan infrastruktur yang siap untuk mendukung era 5G dan kelanjutannya.

Melalui IPO, Mitratel akan memperkuat posisinya sebagai perusahaan menara telekomunikasi terbesar di industrinya. Hal ini didukung dengan masuknya investasi Sovereign Wealth Funds (SWF) dari Indonesia dan internasional. SWF merupakan dana investasi khusus yang dimiliki oleh negara.

Secara rinci, Direktur Bisnis MTEL Noorhayati Candrasuci menyebutkan, sekitar 40% dari dana hasil IPO atau sekitar Rp 7,2 triliun akan digunakan Mitratel untuk membangun menara telekomunikasi secara organik. Selebihnya, dana akan digunakan untuk belanja modal anorganik, seperti akuisisi menara.

"Untuk akuisisi (menara telekomunikasi) kami sudah mulai persiapan, diharapkan kami bisa mulai proses pada 2022," katanya.

Menurut dia, perusahaan akan menerapkan empat strategi pasca  IPO. Pertama, pengembangan organik dengan membangun menara baru maupun co-location.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement