Erick Thohir Ungkap Strategi di Balik Rights Issue 5 BUMN

Andi M. Arief
2 Desember 2021, 14:39
Erick Thohir
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/foc.
Menteri BUMN Erick Thohir mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/6/2021).

Kementerian Badan Usaha Milik negara (BUMN) menyatakan sejumlah perusahaan pelat merah akan menerbitkan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue pada 2022. Aksi itu dilakukan untuk menambah modal perusahaan dari publik sekaligus meminimalisir bebas kas negara. 

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, beberapa BUMN yang dipastikan menggelar IPO tahun depan antara lain, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Kimia Farma Tbk, dan PT Semen Baturaja Tbk. Namun, dia tidak merinci waktu dan jumlah target penghimpunan dana dari right issue yang akan dilakukan beberapa BUMN pada 2022.

Advertisement

Erick mengatakan, penambahan modal ini bertujuan untuk memperkuat struktur modal agar jangkauan BUMN lebih luas dan layanannya meningkat. Selama ini, melalui skema Penambahan Modal Negara (PMN) hanya diberikan untuk penyelesaian penugasan khusus.

"Tidak mungkin korporasi (BUMN) tidak sehat, tapi public service (BUMN) sehat. Penumpang kereta api (dibatasi hanya) 50%, tapi harus tetap jalan. Ini keseimbangan yang harus kita amini bersama," kata Erick dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VI DPR, Kamis (2/12).

PT Krakatau Steel Tbk berencana menggelar right issue pada akhir 2022. Menurut Erick, right issue ini merupakan bagian dari program restrukturisasi perseroan senilai US$ 2 miliar.

Berdasarkan catatan Katadata, Krakatau Steel berencana rights issue senilai US$ 200 juta atau setara Rp 2,83 triliun (Asumsi kurs Rp 14.194/US$). Rencana penerbitan saham baru ini dilakukan untuk memperbaiki struktur permodalan perusahaan. Dana hasil rights issue akan digunakan untuk membayar utang pada 2022.

Krakatau Steel berencana untuk melakukan pembayaran utang senilai US$ 200 juta pada akhir 2021. Sementara itu, perseroan akan kembali melakukan pembayaran utang hingga US$ 500 juta pada 2022.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement