IHSG Menghijau, Realisasi APBN Jadi Sentimen Positif
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 0,11% atau 7 poin ke level 6.554 pada perdagangan hari ini, Selasa (21/12). Indeks di Asia pun kompak ditutup di zona hijau.
Sentimen positif diperkirakan berasal dari data realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Januari-November 2021 yang cukup baik. Dari luar negeri, pernyataan bahwa vaksin Moderna dosis ketiga dapat meningkatkan antibodi terhadap varian Omicron juga menjadi penopang IHSG hari ini.
Berdasarkan data RTI Infokom, indeks saham dibuka di zona merah atau pada level 6.545, namun selama 60 menit pertama perdagangan IHSG berhasil masuk skenario perbaikan dan sempat menyentuh level 6.579 sebelum akhirnya bergerak di zona merah pada sesi pertama perdagangan. Pada sesi kedua, IHSG mulai kembali bergerak di zona hijau.
Hari ini, tercatat sebanyak 22,84 miliar saham diperdagangkan senilai Rp 10,38 triliun. Frekuensi perdagangan mencapai 1,26 juta kali. Sebanyak 243 emiten membukukan pertumbuhan harga saham, sedangkan 270 emiten berakhir di zona merah. Adapun, 164 emiten bergerak menyamping alias stagnan.
Investor asing melakukan penjualan bersih senilai Rp 331,91 miliar yang didorong oleh penjualan bersih di pasar regular sebanyak Rp 240 miliar. Sementara itu, investor melakukan penjualan bersih senilai Rp 91,91 miliar pada pasar negosiasi dan tunai.
Emiten dengan penjualan asing bersih terbesar adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) atau sebanyak Rp 118,8 miliar. Di sisi lain, investor asing memburu emiten PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dan melakukan pembelian bersih senilai RP 62,5 miliar.
Indeks di Benua Kuning pun tercatat kompak tumbuh. Pertumbuhan terbesar dialami oleh Nikkei 25 Index sebesar 2,08% ke level 28.517. Pertumbuhan itu diikuti Hang Seng Index sebesar 1% ke titik 22.971, Shanghai Composite Index naik 0,88% ke 3.625, dan Strait Times Index tumbuh 0,4% ke level 3.085.
Di sisi lain, indeks LQ45 membukukan pertumbuhan sebesar 0,3% ke titik 934. Adapun, IDX30 juga tumbuh 0,3%.
Pilarmas Investindo Sekuritas menilai pertumbuhan di seluruh Asia didorong oleh pernyataan manajemen Moderna Inc. Produsen vaksin Covid-19 itu menyatakan vaksin dosis ketiga dapat meningkatkan antibodi terhadap varian Omicron.
Dari dalam negeri, sentimen datang dari rilis data realisasi Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pada Januari-November 2021. Kemenkeu mengumumkan bahwa realisasi APBN selama 11 bulan 2021 telah mencapai 97,5% atau senilai Rp 1.699,4 triliun.
Capaian itu tercatat lebih tinggi 19,4% dari realisasi periode yang sama tahun lalu "Kondisi ini tentunya memberikan sinyal proses pemulihan ekonomi mulai berjalan," ujar Tim Pilarmas Investindo dalam riset tertulisnya, Selasa (21/12).
Pilarmas mencatat beberapa emiten yang mendominasi penguatn hari ini, yakni PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Indocement Tinggal Prakasa Tbk (INTP), dan TLKM. Sementara itu, emiten yang memimpin pelemahan adalah PT Hansel Davest Indonesia Tbk (HDIT), PT Rockfields Properti Indonesia Tbk (ROCK), PT Sunter Lakeside Hotel Tbk (SNLK), dan PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA).