Serius Bisnis Aluminium, Adaro Pinjam Dana Rp 1,4 T dari Cucu Usaha

Andi M. Arief
23 Desember 2021, 11:17
Adaro
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/hp.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Adaro Energy Tbk di Jakarta, Senin (26/4/2021).

PT Adaro Energy Tbk memperoleh fasilitas pinjaman sebesar US$ 100 juta atau setara Rp 1,43 triliun dari cucu usahanya, PT Adaro Indonesia (AI). Dana akan digunakan untuk investasi sektor non-batu bara, yakni pengembangan industri aluminium terintegrasi di masa depan.  

Emiten tambang batu bara berkode ADRO ini memperoleh pinjaman dari perusahaan afiliasi dengan bunga LIBOR+3,42% per tahun, dan jatuh tempo pada 19 Desember 2026. 

"Berdasarkan hasil kajian dan analisis yang telah dilakukan terhadap seluruh aspek yang terkait, kami berpendapat bahwa rencana transaksi yang dilakukan adalah wajar," kata Managing Partner Kantor Jasa Penilai Publik DFH and Partners Desmar Dam Sitompul dalam keterbukaan informasi di laman resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (23/12).

Pinjaman itu dilakukan lantaran Adaro akan secara langsung melakukan eksekusi dan terlihat langsung dalam komitmen investasi yang dibutuhkan pada masa depan. Selain itu, cucu perusahaan dinilai memiliki tingkat profitabilitas dan likuiditas yang baik. Dengan demikian, Desmar berpendapat perjanjian pinjaman ini merupakan salah satu investasi bagi AI. 

Sebagai informasi, ADRO memiliki AI secara tidak langsung. Pemegang saham utama AI yakni, PT Viscaya Investment, PT Alam Tri Abadi, dan PT Dianlia Setyamukti, merupakan anak usaha langsung ADRO. 

Pada 21 Desember 2021, perseroan telah menandatangani surat pernyataan maksud investasi senilai US$ 728 juta terkait pembangunan smelter aluminium milik di Bulungan, Kalimantan Utara. Smelter itu rencananya dibangun di Kawasan Industri Hijau Indonesia. 

Investasi ini merupakan salah satu strategi hilirisasi perseroan di masa depan. Adapun, perseroan berharap investasi ini dapat merangsang masuk investasi lanjutan ke kawasan. 

Wakil Presiden Direktur Adaro Ario Rachmat mengaku optimistis permintaan dunia atas produk aluminium akan terus meningkat, terutama untuk kabel, baterai, dan sasis.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...