Archi Studi Kelayakan Tambang Emas Koridor Barat, Beroperasi 2024

Lavinda
Oleh Lavinda
24 Desember 2021, 10:10
Archi
ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI
Seorang pengunjung memotret layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (28/6/2019).

Emiten tambang emas PT Archi Indonesia Tbk sedang melakukan studi kelayakan (feasibility study) untuk persiapan pembangunan wilayah operasional baru di Koridor Barat Tambang Emas Toka Tindung, Sulawesi Utara. Proses penambangan di Koridor Barat ditargetkan berlangsung mulai 2024 dan akan menopang kinerja bisnis di tahun-tahun mendatang.

Direktur Utama Archi Indonesia Ken Crichton mengatakan pembangunan infrastruktur tersebut akan mempercepat kegiatan eksplorasi Archi, sehingga berpotensi menemukan tambahan sumber daya mineral dan cadangan bijih yang signifikan pada 2023. 

"Hingga kini, ARCI baru melakukan eksplorasi dan penambangan emas sebesar 15% dari total area konsesinya seluas 40.000 hektar, terutama di area Koridor Timur," ujar Ken dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (23/12).

Pada 2022, menurut Ken, perusahaan berupaya menjaga performa bisnis dengan terus menjalankan kegiatan eksplorasi, aktivitas pertambangan, dan penjualan di bisnis hilir. Dia optimistis Archi Indonesia berpotensi mengalami kenaikan kinerja pada tahun-tahun mendatang, ditopang oleh berbagai inisiatif yang dijalankan selama tahun ini.

Salah satunya, Archi telah membuka lokasi galian tambang atau pit baru, yaitu Pit Alaskar serta menyelesaikan pengembangan dari Pit Araren tahap 5. Keduanya memiliki kadar emas rata-rata yang lebih tinggi, dan diproyeksikan akan menjadi kontributor terbesar untuk cadangan bijih emas yang diolah pada 2022 dan selanjutnya.

Selain itu, perusahaan menambah armada tambang (mining fleets) yang mencakup 18 truk berkapasitas 100 ton dan 2 ekskavator berkapasitas 120 ton. Tak hanya itu, Archi juga merampungkan perjanjian pergantian kontraktor penambangan untuk aktivitas Drill & Blast. Pergantian ini diharapkan dapat memberikan penghematan biaya penambangan secara berkelanjutan.

"Jalinan kemitraan strategis baru untuk aktivitas Drill & Blast, berdasarkan riset internal kami, diharapkan dapat mendorong efisiensi biaya hingga AS$30 juta dalam periode 5 tahun mendatang," katanya.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...