Indeks Teknologi Diprediksi Masih Tumbuh, IPO Unicorn Jadi Pendorong?

Andi M. Arief
7 Januari 2022, 12:10
Teknologi
Katadata/desy setyowati
Ilustrasi, tampilan aplikasi startup unicorn Gojek, Tokopedia, Traveloka, Bukalapak, dan OVO

Performa positif indeks saham sektor teknologi diperkirakan akan berlanjut pada 2022 dan menjadi salah satu lokomotif Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Hal itu dipicu perkembangan teknologi digital nasional dan penggunaannya yang masih akan marak sepanjang tahun ini. 

Seperti diketahui, indeks teknologi baru terbentuk pada 2021. Sepanjang 2021, indeks teknologi berhasil menjadi indeks sektoral dengan pertumbuhan tertinggi, yakni mencapai 707,56%. 

Advertisement

Berdasarkan data Stockbit, baru ada 25 emiten yang ada dalam IDX TECHNO. Emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar adalah PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) sebesar Rp 134,63 triliun, sedangkan PT Bukalapak.com Tbk menduduki peringkat ketiga dengan kapitalisasi pasar Rp 47,2 triliun. 

"Sektor ini akan jadi salah satu sektor yang berkilau dalam kurun waktu 3-5 tahun mendatang sejak 2020. Kami lihat pembangunan infrastruktur bukan lagi konvensional, tapi infrastruktur teknologi," kata Direktur Asosiasi Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Maximilianus Nico Demus kepada Katadata, dikutip Jumat (7/1). 

Nico menilai sentimen positif pada indeks teknologi bermula saat masyarakat dipaksa melakukan digitalisasi dengan pandemi Covid-19 menyerang pada 2020. Nico menilai momen itu menjadi tolak ukur keberhasilan digitalisasi di dalam negeri. 

Berjalan dua tahun, Nico berpendapat masyarakat telah dapat beradaptasi dengan infrastruktur digital. Selain itu, Presiden Joko Widodo telah meminta agar ekonomi digital dapat berkontribusi penuh pada pendapatan negara, 

"Ini jadi tolak ukur baru: sejauh mana pemerintah mampu melakukan berbagai macam inovasi terkait pengembangan teknologi untuk kehidupan masyarakat. Sejauh itu pula sektor ini (indeks teknologi) akan menjaga sinarnya,"  kata Nico. 

Analis Reliance Sekuritas Anissa Septiwijaya menilai emiten yang bergerak di bidang pusat data yang akan menjadi lokomotif indeks. Menurutnya, IPO beberapa unicorn teknologi akan menjadi sentimen positif, namun bukan pendorong  utama. 

Pasalnya, proses digitalisasi masih belum usai dan ekonomi digital masih terus berkembang. Sementara itu, kapasitas pusat data di dalam negeri masih kecil. 

Setidaknya ada tiga emiten pusat data atau data center di indeks teknologi, PT DCI Indonesia Tbk. (DCII), PT Indointernet Tbk. (EDGE), dan PT Multipolar Technology Tbk. (MLPT). DCII dan EDGE baru melantai pada 2021, namun kedua harga saham emiten itu telah menembus level Rp 20.000 per saham tidak lama setelah IPO. 

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement