Laba Bersih Bank Mandiri Naik 66% Jadi Rp 28 T, Simak Prospek Sahamnya

Lavinda
Oleh Lavinda
28 Januari 2022, 12:49
Bank Mandiri
Bank Mandiri
Aplikasi Bank Mandiri

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk membukukan laba bersih Rp 28,03 triliun sepanjang 2021, atau melonjak 66,8% dari raihan untung bersih periode yang sama tahun sebelumnya Rp 16,79 triliun. Pencapaian ini ditopang implementasi strategi bisnis melalui transformasi digital. 

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, capaian kinerja ini selaras dengan pemulihan ekonomi nasional, didukung oleh kebijakan pemerintah lintas sektoral serta penanganan Covid-19 yang efektif menggairahkan roda perekonomian di dalam negeri.

"Sepanjang tahun 2021, Bank Mandiri telah secara aktif mengimplementasikan transformasi digital untuk mencapai strategi jangka panjang dan menghasilkan pertumbuhan bisnis berkelanjutan," ujar Darmawan dalam Paparan Kinerja Bank Mandiri 2021 di Jakarta, Kamis (27/1).

Menurutnya, pertumbuhan laba bersih tersebut ditopang oleh optimalisasi fungsi intermediasi perseroan yang sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang positif.

Per akhir 2021, laju kredit secara konsolidasi tercatat tumbuh 8,86% menjadi Rp 1.050,16 triliun, lebih tinggi dibanding pertumbuhan kredit industri sebesar 5,2%.

Berdasarkan segmennya, kredit korporasi masih menjadi salah satu motor penggerak pertumbuhan dengan realisasi Rp 370 triliun atau tumbuh sebesar 8% secara konsolidasi. Sementara itu, kredit komersial mencatat pertumbuhan tertinggi pada 2021 sebesar 9,7% menjadi sebesar Rp 174 triliun.

Sepanjang tahun 2021, penyaluran kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Bank Mandiri meningkat 15% dengan nilai realisasi menembus Rp 103,5 triliun. Pertumbuhan pada sisi kredit UMKM juga didukung oleh upaya pemerintah dan regulator lewat optimalisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Hasilnya, realisasi penyaluran KUR Bank Mandiri berhasil memenuhi target yang dipatok oleh pemerintah pada 2021 sebesar Rp 35 triliun kepada lebih dari 371 ribu debitur. Sejalan dengan mandat pemerintah, penyaluran KUR Bank Mandiri utamanya disalurkan ke sektor produktif, seperti pertanian Rp 9,93 triliun serta industri pengolahan dan lainnya Rp 6,88 triliun.

Pertumbuhan ini juga diimbangi dengan kualitas aset yang mengalami perbaikan secara bank only. Per akhir 2021, rasio kredit bermasalah atau non perfoarming loan (NPL) Bank Mandiri menurun 48 bps ke level 2,81%. Meski NPL relatif menurun, perseroan tetap meningkatkan rasio pencadangan atau coverage ratio sebesar 2.662 bps secara tahunan menjadi 261,5%.

Restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 juga menyusut menjadi hanya Rp 69,7 triliun pada akhir 2021, dari posisi akhir tahun 2020 yang mencapai Rp 93,3 triliun.

"Sebagai langkah antisipasi potensi penurunan kualitas kredit, kami terus menjaga pembentukan pencadangan. Per akhir Desember 2021, Bank Mandiri telah membukukan biaya CKPN sebesar Rp 13,9 triliun dengan rasio NPL coverage berada di level yang memadai," imbuh Darmawan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...