Triniti Land Akan Beli Kembali Saham, Siapkan Dana Rp 60 Miliar
PT Perintis Triniti Properti Tbk (TRIN) atau Triniti Land menyiapkan dana maksimal Rp 60 miliar untuk membeli kembali (buyback) saham. Seluruh dana yang digunakan untuk aksi korporasi ini berasal dari dana internal perusahaan.
Sebelumnya, Triniti Land juga mengumumkan akan menerbitkan saham baru dengan hak memesan efek terlebih dahulum (HMETD) atau rights issue maksimal dengan harga pelaksanaan Rp 750 per lembar.
"Dana pembelian kembali saham direncanakan sebanyak-banyaknya Rp 60 miliar, termasuk biaya transaksi pembelian kembali saham, komisi broker, serta biaya lain berkaitan dengan pembelian kembali saham," ujar Presiden Direktur sekaligus CEO Perintis Triniti Properti, Ishak Chandra dalam keterangan tertulis, Jumat (18/2).
Ishak menyebutkan, harga saham TRIN di pasar masih berada di bawah nilai perusahaan. Terlebih, saat ini, Triniti Land sedang fokus dengan berbagai rencana pembangunan proyek baru yang berfokus pada sektor rumah tapak, taman logistik atau logistic park dan pusat data atau data center.
“Melihat proyeksi keuangan lima tahun ke depan dan jumlah proyek baru yang akan kami kerjakan, kami melihat harga saham TRIN masih undervalue dibandingkan harga pasar sekarang. Ini yang membuat perusahaan berencana membeli kembali saham TRIN menjadi saham Treasury,” kata Ishak.
Manajemen juga menilai saham perseroan berada di harga yang baik dan wajar. Atas pertimbangan yang cermat dan dengan mematuhi peraturan dan ketentuan yang berlaku, perseroan akan membeli saham TRIN.
Perseroan telah menunjuk PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia untuk melakukan buyback saham. Pelaksanaan pembelian kembali akan dilakukan secara bertahap pada 16 Februari 2022 hingga 16 Mei 2022 dengan memperhatikan undang-undang yang berlaku.
Perseroan yakin transaksi saham tidak akan memberikan dampak material negatif terhadap kegiatan usaha, mengingat perseroan memiliki modal kerja dan arus kas yang cukup untuk melaksanakan pembiayaan transaksi bersamaan dengan kegiatan usaha.
Sebelumnya, Triniti Land berencana menawarkan 185,3 juta saham atau setara 3,85% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh. Dengan harga pelaksanaan Rp 750 per saham, perseroan diperkirakan akan memperoleh dana segar sebesar Rp 138,98 miliar.
Aksi korporasi ini merupakan satu langkah strategis perseroan untuk memperbanyak landbank dan menambah pendapatan perseroan di kemudian hari. "Kami yakin investor akan menyambut baik. Karena, selain menambah pendapatan, akan memperkuat struktur permodalan dan menaikkan aset produktif Triniti Land yang siap dikembangkan setiap saat,” kata Ishak dalam keterangan resminya, Kamis (17/2).
Selain itu, perseroan hendak menerbitkan sebanyak-banyaknya 185,31 juta Waran Seri II yang diterbitkan menyertai Saham Biasa Atas Nama hasil pelaksanaan HMETD. Setiap satu saham yang dieksekusi akan memperoleh satu waran yang nilai eksekusi nya sebesar Rp 950 per saham.
Dana yang diperoleh dari rights issue ini akan digunakan untuk melakukan ekspansi melalui penambahan landbank. Rinciannya, sebesar 32,8 % atau sebesar Rp 43,1 miliar akan digunakan untuk pengambilalihan aset berupa tanah di Labuan Bajo sebesar 19.1 hektare.
Tanah seluas 19,1 hektare ini merupakan akuisisi tanah tahap satu dari total lahan yang akan diambil alih atau dikerjasamakan seluas 270 hektare di daerah Golomori, Laboan Badjo.
Kemudian, sebesar 33,18 % atau sebesar Rp 43,5 miliar akan digunakan untuk transaksi pengambilalihan aset berupa tanah di Lampung seluas 93.108 meter persegi. Sisanya, sebesar 33,97 % atau sebesar Rp 44,5 miliar akan digunakan untuk modal kerja perseroan.
"Sedangkan, dana yang diperoleh dari pelaksanaan Waran Seri II, jika dilaksanakan oleh pemegang waran, maka akan digunakan untuk modal kerja perseroan," demikian tertulis dalam prospektus yang dirilis perseroan, Kamis (17/2).