PT Len Industri Resmi Jadi Induk Holding BUMN Industri Pertahanan
PT Len Industri (Persero) resmi menjadi induk Holding BUMN Industri Pertahanan atau Defend ID. Hal ini disahkan melalui penandatanganan Akta Inbreng saham pemerintah antara Len Industri selaku induk holding dengan empat anggota holding yaitu, PT Dirgantara Indonesia, PT PAL Indonesia, PT Pindad, dan PT Dahana.
Dengan demikian, Kementerian BUMN telah resmi mengalihkan saham empat perusahaan industri pertahanan kepada Len Industri. Saat ini, Len sebagai induk Holding Defend ID memiliki seluruh saham Seri B dari keempat anggota Holding Defend ID. Sementara itu, pemerintah memiliki satu lembar saham seri A Dwiwarna keempat perusahaan tersebut serta 100% saham Len.
“Proses Holding Industri Pertahanan tidak menyebabkan perubahan pengendalian negara terhadap anggota holding. pemerintah tetap memegang kontrol, baik secara langsung melalui kepemilikan saham seri A Dwiwarna maupun secara tidak langsung melalui Len,” ujar Wakil Menteri I BUMN Pahala Nugraha Mansury, dikutip Jumat (4/3).
Sebelumnya, Pengalihan saham ini telah mendapat restu dari Presiden Joko Widodo pada Januari lalu melalui Peraturan Pemerintah (PP) No.5 Tahun 2022 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara RI ke dalam modal saham PT Len Industri (Persero).
PP juga telah dilengkapi Keputusan Menteri Keuangan (KMK) No.40/KMK.06/2022 tentang Penetapan Nilai Penyertaan Modal Negara RI ke dalam Modal Saham PT Len Industri (Persero) yang ditandatangani Menteri Keuangan Sri Mulyani pada 14 Februari lalu. Kemudian, pada 2 Maret 2022, Kementerian BUMN menyerahkan akta inbreng kepada Len Industri.
Direktur Utama PT Len Industri (Persero) Bobby Rasyidin mengatakan, Holding BUMN Industri Pertahanan akan membawa manfaat bagi seluruh anggota holding, terutama peningkatan kemampuan anggota holding dalam hal finansial, serta akses terhadap pendanaan.
Holding juga diyakini dapat memperluas pasar industri pertahanan ke skala regional dan internasional, termasuk meningkatkan kekuatan daya tawar dalam kerja sama alih teknologi dengan mitra asing.
"Tanggal 2 Maret 2022 ini merupakan hari lahirnya Holding BUMN Industri Pertahanan dengan brand dan nama Defend ID,” ujar Bobby.
Bobby menjelaskan tujuan jangka panjang holding ini adalah menciptakan kemandirian alat peralatan pertahanan dan keamanan TNI dan POLRI, mengintegrasikan industri pendukung komando, kontrol, komunikasi, komputer, siber, intelijen, pengawasan, dan pengintaian. Selain itu, mengembangkan rantai pasok serta mendukung program prioritas pemerintah.
Dalam hal ini, anggota holding berkomitmen melaksanakan program strategis klaster industri pertahanan dan membentuk empat tim tugas kerja guna mendukung pelaksanaannya.
"Pada fase tahun 2022-2023, spin off (pemisahan) operasional bisnis induk holding akan dilakukan secara bertahap. Operasional bisnis di PT Len Industri, baik yang non-pertahanan maupun pertahanan akan diturunkan kepada entitas anak perusahaannya," kata Bobby.
Dengan demikian, holding akan dapat meminimalisir terjadinya tumpang tindih produk antar anggota Defend ID. Len sebagai induk holding berperan mewujudkan integrasi elektronik tiga matra TNI, yakni darat, laut, dan udara.
"Len, PTDI, PAL, Pindad, dan Dahana akan memiliki fokus bisnis dan program prioritasnya masing-masing setelah holding berjalan," ujar Bobby.
Len fokus pada platform serta perbaikan, pemeliharaan, dan pemeriksaan atau Maintenance Repair Overhaul (MRO) yang menjadi penentu superioritas alat utama sistem persenjataan. Fokus lainnya ialah intergrasi berbagai sistem pertahanan nasional dengan radar pertahanan, penginderaan bawah air dan satelit militer sebagai program prioritasnya.
PTDI fokus pada pengembangan platform matra udara dan MRO dengan pesawat tempur, rudal, dan drone sebagai program prioritasnya. PAL Indonesia fokus pada pengembangan platform matra laut dan MRO dengan kapal selam sebagai program prioritasnya.
Pindad fokus pada pengembangan platform matra darat dan MRO serta penyediaan senjata dan munisi dengan medium tank dan roket sebagai program prioritasnya. Terakhir, Dahana fokus pada pengembangan produk bahan energik atau bahan peledak untuk seluruh matra.