Tak Hengkang dari DANA, Emtek Bangun Ekosistem Baru dengan Sinar Mas
PT Elang Mahkota Teknologi Tbk sebagai induk Grup Emtek memastikan pihaknya tak hengkang dari komposisi kepemilikan PT Elang Andalan Nusantara (EAN), pengelola dompet digital DANA. Dalam hal ini, Grup Sinar Mas masuk menjadi pemegang saham baru DANA melalui suntikan investasi baru.
Corporate Communication Head Elang Mahkota Teknologi Beverly Gunawan mengatakan, Emtek menurunkan porsi kepemilikan saham DANA dan menyambut kedatangan Grup Sinar Mas sebagai pemegang saham baru untuk menciptakan kolaborasi strategis. Grup Emtek berharap tercipta dampak positif terhadap pengembangan ekosistem digital DANA dan bagi para pemegang kepentingan.
"Jumlah investasi ini juga tidak akan mempengaruhi bisnis kami, dan kami tetap memberikan dukungan sepenuhnya terhadap DANA," kata Beverly kepada Katadataco.id, Jumat (4/3).
Dia meyakini penurunan investasi Grup Emtek pada DANA merupakan bagian dari pertumbuhan dan ekspansi bisnis yang dinamis. Dengan demikian, DANA akan mampu menawarkan layanan finansial digital yang lebih luas, selain sistem dompet elektronik (e-wallet) yang sudah ada.
Beverly menyatakan, Grup Emtek akan berkolaborasi bersama para pemegang saham lain DANA. Mereka terdiri atas salah satu pemain global penting dalam platform pembayaran digital, grup bisnis terbesar di Indonesia, dan platform e-commerce terkemuka di Asia Tenggara.
Meski tidak menyebutkan nama persis para investor terkini DANA, penjelasan Beverly itu merujuk kepada Ant Financial (Alibaba) yang merupakan platform pembayaran digital asal Cina; Grup Sinar Mas selaku grup bisnis besar di Indonesia; dan Grab yang merupakan platform e-commerce besar asal Malaysia.
"Dengan kolaborasi ini, kami yakin DANA akan mampu menawarkan lebih jauh layanan finansial digital, selain sistem e-wallet yang sudah ada," katanya.
Sebelumnya, Grup Sinar Mas melalui entitas anak tidak langsung PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, yakni PT DSST Dana Gemilang, mengumumkan pembelian saham DANA. Perusahaan ini menandatangani perjanjian bersyarat untuk berinvestasi di EAN yang mengoperasikan DANA.
Penandatanganan perjanjian investasi dilakukan pada 28 Februari. Nilai investasinya Rp 2,8 triliun.
“Penyelesaian atas rencana investasi akan bergantung pada persetujuan-persetujuan dari otoritas berwenang,” kata VP of Corporate Communications DANA Putri Dianita kepada Katadata.co.id, Jumat (4/3).
“Rencana investasi ini dilakukan sebagai bagian dari kolaborasi pengembangan bisnis digital.”
Kolaborasi strategis itu diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pengembangan ekosistem digital yang dimiliki oleh DSST dan berbagai pemangku kepentingan.
Namun, Putri tidak merinci porsi kepemilikan saham di DANA pasca-akuisisi oleh Grup Sinar Mas itu. Hanya disebutkan bahwa DSST Dana Gemilang akan menjadi pemegang saham terbesar di fintech pembayaran ini.
"Informasi lebih rinci mengenai rencana investasi ini akan disampaikan apabila semua persyaratan dan persetujuan dari otoritas yang berwenang terpenuhi," kata Putri.
Katadata.co.id juga mengonfirmasi kepemilikan saham DANA kepada Sekretaris Perusahaan PT Dian Swastatika Sentosa Susan Chandra melalui email. Namun, belum ada tanggapan hingga berita ini dirilis.
Emtek menjadi pemegang saham DANA melalui anak usahanya yakni PT Kreatif Media Karya. Hingga tahun 2020, KMK memiliki 55% saham di Elang Andalan Nusantara (EAN).
EAN adalah induk dari DANA dan Doku. Ini merupakan perusahaan patungan KMK dan API Hongkong Investment Limited, entitas usaha Alibaba Group.
Alibaba pun memiliki 45% saham EAN lewat anak usaha API Investment Limited.
KMK menjual 6% saham EAN atau senilai Rp 76 miliar pada 30 Desember 2020. Alhasil, kepemilikan Emtek atas saham EAN turun dari 55% menjadi 49%.
Namun tidak ada penjelasan siapa pihak yang membeli 6% saham EAN dari Emtek.
Namun, beredar kabar bahwa Emtek bakal menjual saham di DANA kepada Sinar Mas atau Grab akhir tahun lalu. Kini terbukti bahwa Grup Sinar Mas yang mengakuisisi fintech pembayaran bernuansa biru ini.
Bahkan, DANA dikabarkan akan merger dengan OVO. Ini karena pendiri sekaligus pemilik Lippo Grup Mochtar Riady mengatakan, perusahaan menjual dua pertiga saham OVO.
Pada akhir 2019, Grab dikabarkan dalam pembicaraan untuk membeli DANA dari Emtek. Sumber Reuters mengatakan, decacorn asal Singapura ini berencana menggabungkan OVO dengan DANA.
Hal itu untuk melawan dominasi GoPay besutan Gojek. Peluang OVO dan DANA merger semakin kuat karena faktor Alibaba.
Raksasa teknologi Cina itu disebut-sebut berencana menyuntik modal Grab pada akhir 2020. Alibaba memiliki saham di DANA.
Catatan: Artikel ini telah diubah. Semula disebutkan bahwa Grup Emtek melepas saham DANA kepada Grup Sinarmas, menjadi Grup Emtek mengurangi porsi kepemilikan saham DANA dan menyambut Grup Sinarmas sebagai pemegang saham baru melalui suntikan investasi terbaru.