Lelang Sukuk Sepi Peminat, Suku Bunga AS dan Perang Rusia Jadi Pemicu

Abdul Azis Said
23 Maret 2022, 09:25
Sukuk
ANTARA FOTO/ICom/AM IMF-WBG/Wisnu Widiantoro
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan sambutan dalam Forum Ekonomi Syariah dalam rangkaian Pertemuan Tahunan IMF - World Bank Group 2018 di Bali International Convention Center, Nusa Dua, Bali, Minggu (14/10).

Lelang sukuk kedua bulan ini, pada Selasa (22/3), hanya membuahkan total penawaran yang masuk Rp 13,3 triliun. Nilai itu lebih rendah dari lelang sebelumnya Rp 15,3 triliun. Sentimen kenaikan bunga acuan bank sentral Amerika Serikat Federal Reserved  (The Fed) serta kekhawatiran atas perang Ukraina masih membayangi kinerja lelang obligasi pemerintah. 

"Kenaikan fed fund rate dan kenaikan US Treasury menyebabkan investor mencari keseimbangan baru," kata Direktur Pembiayaan Syariah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Dwi Irianti Hadiningdyah dalam keteranganya kepada Katadata.co.id, Selasa (22/3).

Selain itu, Dwi mengatakan penurunan pada nominal penawaran di lelang kemarin juga masih dibayangi sentimen perang Rusia dan Ukraina. Faktor geopolitik masih mempengaruhi pasar keuangan dunia. Dampak perang ini terutama terlihat dari sisi kenaikan inflasi.

Perang menimbulkan tekanan inflasi yang tinggi, sehingga investor mulai beralih ke instrumen yang memberikan imbal hasil (return) tinggi. Dewi menilai, langkah ini dilakukan sebagai kompensasi atas potensi berkurangnya daya beli di masa mendatang.

"Dari sisi domestik bank  menahan pembelian surat berharga dalam rangka persiapan likuiditas menjelang ramadan dan lebaran," ujarnya.

Dari penawaran yang masuk, pemerintah hanya meraup Rp 2,8 triliun. Nilai ini juga lebih rendah dibandingkan penerimaan dari lelang sukuk sebelumnya Rp 6,2 triliun.

Menindaklanjuti hasil lelang kemarin, pemerintah akan kembali menggelar lelang sukuk tambahan atau green shoe option pada hari ini. Jadwal lelang yakni pukul 09.00 - 10.00 WIB dan tanggal setelmen pada 10 Maret. Namun, sukuk yang akan kembali diterbitkan hari ini hanya untuk lima seri PBS.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...