Pajak Karbon Bakal Jadi Subsidi Baru untuk Masyarakat Kelas Bawah

Muhamad Fajar Riyandanu
9 April 2022, 09:30
Pajak Karbon
123RF
Ilustrasi emisi karbon

Penerapan pajak karbon dinilai ampuh untuk membantu masyarakat kurang mampu dalam hal mengakses energi.

Senior Associate Lead Energy Taxation International Institute for Sustainable Development, Tara Laan mengatakan, masyarakat kelas menengah ke bawah berada di posisi paling rentan ketika harga energi melonjak, khususnya energi listrik.  

Advertisement

Tara menjelaskan, pada dasarnya sebagian besar pajak karbon ditarik dari konsumsi bahan bakar atau konsumsi barang masyarakat menengah ke atas. Sumber pendapatan negara ini seharusnya dapat digunakan untuk memberi kompensasi kepada masyarakat rentan.

Menurut dia, Pajak energi menyebabkan tarif yang lebih tinggi pada mereka yang menggunakan energi paling banyak. Dengan demikian, lumbung pendapatan diperoleh dari kelompok berpenghasilan tinggi. Sebaliknya, mayoritas orang miskin menghabiskan sebagian besar pendapatan mereka untuk kebutuhan energi.

Menurutnya, kelompok berpenghasilan rendah memiliki dampak yang lebih dalam pada pengeluaran rumah tangga akibat biaya energi, baik listrik, transportasi, dan keperluan energi dapur.

"Hasil pajak karbon dapat diarahkan ke kelompok berpenghasilan rendah. Idealnya, ini dilakukan dengan mengurangi tarikan pajak masyarakat miskin,” paparnya dalam Katadata IDE 2022, Jumat (8/4).

Lebih lanjut, kata Tara, jika penerapan pajak karbon diberlakukan secara luas, maka akan berpotensi menaikkan harga energi. Artinya, selain harus membeli energi untuk kebutuhan sehari-hari, masyarakat harus menguras kocek lebih dalam untuk membayar pajak karbon dari hasil pemakaian energi yang mereka beli.

Masih menurut Tara, Pemerintah dapat langsung menggunakan pendapatan dari pajak karbon untuk berinvestasi langsung dalam infrastruktur energi bersih. Hal ini diharap mampu mengamankan aksesibilitas energi yang dapat memberikan alternatif kepada konsumen.

“Jadi ketika harga bahan bakar fosil naik, mereka punya sesuatu untuk dialihkan, terutama penting untuk memberikan bantuan untuk memasak bersih, karena tentu kita tidak ingin orang beralih kembali ke biomassa, yang jelas sangat tidak sehat,” ujarnya.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement