XL Axiata Tebar Dividen Rp 552 Miliar, 50% dari Laba Bersih 2021
PT XL Axiata Tbk (EXCL) akan membagikan dividen tunai tahun buku 2021 sebesar Rp 552,07 miliar atau setara Rp 51 per lembar saham. Keputusan pembagian dividen ini telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar 22 April lalu.
Adapun, rasio pembagian dividen setara 50% dari laba bersih perseroan pada 2021 yang sebesar Rp 1,28 triliun.
"Dividen tunai akan dibagikan kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan pada 12 Mei 2022 pukul 16.00 WIB," tulis manajemen dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Senin (25/4).
Manajemen menyampaikan, cum date pembagian jatah dividen di pasar reguler dan negosiasi berlangsung pada 10 Mei 2022. Adapun, pembagian di pasar tunai berlangsung pada 12 Mei mendatang.
Cum date atau tanggal cum dividen merupakan tanggal terakhir bagi investor yang ingin membeli saham tertentu dan berhak untuk mendapatkan dividen perusahaan yang telah diumumkan. Apabila pembelian saham dilakukan investor setelah melewati jadwal cum date, maka investor tidak memiliki hak untuk mendapatkan dividen.
Sementara itu, awal perdagangan saham tanpa hak dividen (ex dividen) di pasar reguler dan negosiasi digelar pada 11 Mei 2022, sedangkan di pasar tunai pada 13 Mei 2022.
Kemudian, tanggal recording date daftar pemegang saham yang berhak atas dividen berlangsung pada 12 Mei 2022. Perseroan akan mulai membagikan dividen kepada para pemegang saham pada 20 Mei mendatang.
Berdasarkan laporan keuangan, EXCL meraup laba bersih Rp 1,28 triliun sepanjang 2021 atau tumbuh 246,5% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 371,5 miliar. Selain itu, EXCL juga mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 3%. dari sebelumnya Rp 26 triliun pada 2020 menjadi Rp 26,75 triliun sepanjang tahun lalu.
EXCL meningkatkan kontribusi pendapatan data menjadi 94%. Adapun, pendapatan data per akhir 2021 tercatat sebesar Rp 23,42 triliun atau naik 5,4% secara tahunan.
EXCL juga menjaga rerata pendapatan per pengguna atau average revenue per user (ARPU) blended di angka Rp 36 ribu dengan jumlah pelanggan sebanyak 57,9 juta dan tingkat penetrasi smartphone tumbuh sebesar 4% secara tahunan menjadi 92%.
Di samping itu, hingga akhir 2021, total jumlah menara telekomunikasi atau base transceiver station (BTS) EXCL mencapai lebih dari 162.282 unit dengan BTS 4G meningkat menjadi 77.204. Sementara itu, fiberisasi telah mencakup lebih dari 50% site. Area yang terlayani jaringan 4G juga bertambah menjadi sebanyak 458 kota/kabupaten.