Jokowi Larang Ekspor CPO, Harga Saham Perusahaan Sawit Kompak Anjlok

Lavinda
Oleh Lavinda
25 April 2022, 14:24
Emiten Sawit
123rf.com/asnida marwani
Ilustrasi lahan kelapa sawit, CPO

Seluruh harga saham emiten sektor perkebunan kelapa sawit kompak merosot dengan rentang persentase penurunan antara 2% hingga 6% pada penutupan perdagangan sesi I, senin (25/4) hari ini.

Pergerakan harga saham ini terjadi setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan keputusannya untuk melarang ekspor bahan baku minyak goreng mulai Kamis (28/4). Tujuannya demi memenuhi pasokan minyak goreng di dalam negeri serta menekan harga.

Analis PT Samuel Sekuritas Yosua Zishoki menilai pasar saham merespon negatif terhadap pengumuman kebijakan Presiden Jokowi terkait larangan ekspor bahan baku minyak goreng. Seperti diketahui, kelapa sawit merupakan bahan baku utama minyak goreng.

"Karena mayoritas harga sahamnya turun hingga ARB (auto reject bawah). Padahal di luar negeri, harga CPO global kembali naik tinggi," katanya kepada Katadata.co.id, Senin (25/4).

Berdasarkan data RTI, penurunan harga saham terbesar terjadi dua emiten milik Grup Triputra, yakni PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) dan PT Triputra Agro Persadar Tbk (TAPG).

Secara rinci diketahui, harga saham DSNG yang anjlok 6,98% atau 45 poin ke angka Rp 600 dari level harga Rp 645 pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu. Sementara itu, harga saham TAPG melorot 6,92% atau 45 poin ke level Rp 605 dari Rp 650.

Selanjutnya, emiten perkebunan sawit milik Grup Salim, PT London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) mengalami penurunan harga ketiga terbesar, yakni susut 6,94% atau 100 poin ke level Rp 1.340 dari Rp 1.440.

Emiten kelapa sawit milik Grup Astra berada di posisi keempat penurunan harga saham terbesar. PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) anjlok 6,84% atau 900 poin ke level Rp 12.250 dari Rp 13.150

Kemudian, PT Eagle High Plantation (BWPT), emiten perkebunan yang berada di bawah Rajawali Corpora milik Peter Sondakh juga merosot 6,25% atau 5 poin ke level Rp 75 dari penutupan sebelumnya Rp 80.

Emiten perkebunan sawit yang menjalankan bisnisnya di Kalimantan, PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) juga mengalami kemerosotan harga saham sebanyak 6,25% atau 70 poin ke level Rp 1.050 dari Rp 1.120.

Dua emiten sawit milik Grup Sinarmas kompak lesu. Harga saham PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) turun 3,92% atau 20 poin ke angka Rp 490 dari Rp 510, sedangkan saham PT Smart Tbk (SMAR) turun 2,75% atau 130 poin ke level Rp 4.600 dari Rp4.730.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...