Bank Nobu Terbitkan 630 Juta Saham Baru, Inbreng dengan Aset Gedung

Cahya Puteri Abdi Rabbi
8 Juni 2022, 17:38
Bank Nobu
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/foc.
Karyawan berjalan di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (11/12/2020).

PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU) berencana menerbitkan maksimal 630,44 juta saham baru melalui skema penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights isssue.

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), bank milik Grup Lippo ini akan menerbitkan saham baru setara 12,05% dari modal ditempatkan dan disetor, dengan nilai nominal Rp 100.

Dalam melaksanakan aksi korporasi ini perseroan akan meminta persetujuan para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 14 juli mendatang. Manajemen NOBU menyatakan, harga pelaksanaan dan jumlah final atas saham baru yang akan diterbitkan akan ditetapkan setelah RUPSLB.

PT Star Pacific Tbk (LIPI) bertindak sebagai pembeli siaga akan melakukan penyetoran dalam bentuk selain uang atau inbreng pada saat pelaksanaan rights issue dengan aset berupa Gedung Graha Lippo, Jl. Boulevard Diponegoro No. 101, Lippo Village, Kelapa Dua, Tangerang dengan nilai sebesar Rp 368 miliar.

PT Putera Mulia Indonesia yang 99,99% sahamnya dimiliki oleh James Riady juga akan bertindak sebagai pembeli siaga dengan penyetoran dalam bentuk uang yang total nilainya, bersama dengan pelaksanaan rights issue miliknya sebesar Rp 35 miliar. 

PT Putera Mulia Indonesia selaku pemegang saham sebesar 2,15% akan melaksanakan seluruh HMETD yang akan diperolehnya dengan penyetoran dalam bentuk uang. Sementara itu, pemegang saham lainnya yakni, PT Kharisma Buana Nusantara (KBN) tidak akan melaksanakan HMETD dan tidak mengalihkan HMETD yang dimiliki kepada pihak lain.

"Apabila terdapat sisa saham baru yang tidak diambil bagian oleh pemegang saham lain, akan dialokasikan terlebih dahulu kepada pemegang saham yang melakukan pemesanan saham tambahan," demikian tertulis dalam keterbukaan informasi, dikutip Rabu (8/6).

Sebesar Rp 35 miliar dari dana hasil rights issue akan digunakan untuk modal kerja perseroan. Sementara itu, sebesar Rp 368 miliar akan digunakan untuk pembelian aset yakni Gedung Graha Lippo yang dimiliki oleh LPLI.

Dengan membeli aset tersebut, perseroan akan memiliki kantor pusat operasional yang representatif dalam membangun citra perseroan sebagai penyedia layanan perbankan digital di tengah persaingan di industri perbankan nasional.

Selain itu, perseroan juga akan mengembangkan booth digital, ruang demo produk digital, pusat ekositem UKM digital, telesales atau telemarketing, channeling business, penjualan digital, dan lainnya.

Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Editor: Lavinda

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...