Wall Street Ambrol, Bursa Asia Ikut Berada di Zona Merah

Lavinda
Oleh Lavinda
10 Juni 2022, 15:03
Wall Street
Pixabay/Rabbimichoel
Ilustrasi New York Stock Exchange

Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street terperosok tajam pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat atau Jumat waktu Indonesia Barat. 

Penurunan indeks saham dipicu meningkatkan kecemasan investor terkait laporan data inflasi utama yang diperkirakan akan menunjukkan harga-harga konsumen tetap tinggi pada Mei 2022.

Dikutip dari Reuters, ketiga indeks utama bursa AS ambrol. Indeks Dow Jones Industrial Average jatuh 1,94% atau 638 poin menjadi menetap di 32.272 poin. Indeks S&P 500 merosot 2,38% atau 97 poin menjadi berakhir di 4.017 poin, sedangkan Indeks Komposit Nasdaq anjlok 2,75% atau 332 poin menjadi ditutup di 11.754 poin.

Sebanyak 11 sektor utama S&P 500 berakhir di wilayah negatif, dengan sektor layanan komunikasi dan teknologi masing-masing tergelincir 2,75% dan 2,72%, memimpin kerugian.

Ketiga indeks utama mencatat persentase penurunan harian terbesar sejak pertengahan Mei 2022. Indeks S&P 500 turun terpuruk 15,7% sepanjang tahun ini dan Indeks Nasdaq terperosok sekitar 25%.

Seiring dengan itu, mayoritas bursa-bursa di kawasan Asia juga berada di zona merah, termasuk Bursa Efek Indonesia (BEI) yang menyusut 1,34% ke level 7.086 menjelang penutupan perdagangan hari ini.

Selanjutnya, indeks Nikkei 225 juga merosot 1,51%, kemudian Hang Seng Index turun 0,18%. Lalu, Strait Times Index terkoreksi 0,86%. Sementara Shanghai Composite Index tercatat naik 0,58%.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...