IHSG Diramal masih Merah, Penurunan Tertahan Musim Dividen Emiten
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih akan melemah pada perdagangan Kamis (16/6) hari ini, dengan bergerak di rentang 6.898 - 7.125. Kemarin, IHSG ditutup melemah 0,61% di level 7.007 pada akhir perdagangan.
CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, perkembangan pergerakan IHSG masih terlihat bersifat konsolidatif dengan potensi tekanan yang masih cukup besar. Namun, pergerakan IHSG masih akan ditopang oleh kondisi perekonomian yang relatif stabil.
"Pergerakan IHSG hari ini juga ditopang oleh musim pembagian dividen emiten yang masih berlangsung," kata William dalam risetnya, dikutip Kamis (16/6).
William merekomendasikan investor untuk memantau saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP), PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG).
Sementara itu, Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova memperkirakan, IHSG cenderung akan melanjutkan tren turun sebelumnya untuk saat ini. Hal itu dikarenakan pergerakan IHSG tertahan oleh Fibonacci retracement 50% dari wave [i].
Adapun, target koreksi terdekat akan berada di level 6.884, sedangkan target berikutnya yaitu di level 6.795.
Titik resistance IHSG hari ini diperkirakan ada di posisi 7.052, 7.091 dan 7.131, sedangkan titik support ada di posisi 6.884, 6.795 and 6.670.
Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali tumbuh karena peningkatan pembelian. Jika harga terus melemah, harga akan terus menurun untuk menemukan titik support baru.
Sedangkan, resistance adalah tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju pertumbuhan harga tertahan.
Ivan merekomendasikan untuk menyimpan atau beli di level rendah saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) di rentang harga 7.700-7.850.
Kemudian, ia menyarankan untuk ambil untung sebagian di level 7.100 pada saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF). INDF masih berpeluang menguat ke level 7.100 sebagai target berikutnya dari wave [iii], selama harga masih di atas 6.600.
Ia juga merekomendasikan simpan atau beli di harga rendah saham PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) di rentang harga 7.650-7.750. INKP diperkirakan dapat mencapai target koreksi ideal di level 7.650, dan akan ada peluang rebound jika harga penutupan harian masih di level 7.650 atau lebih.
Aksi simpan atau beli di harga rendah juga disarankan pada saham PT Astra International Tbk (ASII) di rentang harga 6.500-6.600.
Terakhir, Ivan merekomendasikan beli di harga rendah saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) di rentang harga 380-390.
GOTO diperkirakan akan membentuk koreksi minor sebelum melanjutkan fase uptrend wave (iii) pada skenario bullish karena membentuk candle shooting star pada Rabu (15/6). Sebagai pertimbangan bahwa pelemahan ke bawah 370 dapat menyeret harga menuju 350.