The Fed Kerek Bunga 75 Bps, Terbesar sejak 1994
Bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve memgumunkan kenaikan bunga acuannya sebesar 75 bps pada pertemuan pembuat kebijakan dini hari tadi. Ini merupakan kenaikan paling agresif yang pernah dilakukan The Fed sejak 1994.
The Fed sudah menaikkan bunga tiga kali, termasuk yang terbaru ini. Kenaikan pertama dikakukan pada Maret sebesar 25 bps, dilanjutkan 50 bps pada bulan lalu dan 75 bps pada hari ini. Dengan demikian, bunga The Fed saat ini di rentang 1,5 - 1,75%, tertinggi sejak sebelum pandemi Covid-19.
"Jelas, kenaikan 75 basis poin hari ini adalah kenaikan yang luar biasa besar, dan saya tidak berharap pergerakan sebesar ini menjadi hal biasa,” kata Gubernur The Fed Jerome Powell dikutip dari CNBC Internasional, Kamis (16/6).
Dia juga memperkirakan pertemuan pembuat kebijkaan The Fed bulan depan masih memungkinkan adanya keputusan menaikkan suku bunga acuan 50-75 bps. Meski begitu, ia memastikan akan mengkomunikasikan terkait rencana kenaikan tersebut secara intens dan jelas kepada pasar.
“Kami ingin melihat kemajuan, inflasi tidak bisa turun sampai rata.Jika kita tidak melihat kemajuan, itu bisa menyebabkan kita bereaksi, tapi tidak lama lagi, kita akan melihat beberapa kemajuan," kata Powell.
Seperti diketahui, kenaikan bunga menjadi senjata The Fed untuk meredam lonjakan inflasi di AS yang kian tak terbendung. Setelah sempat turun tipis pada April, laporan terbaru menunjukkan inflasi Mei kembali naik ke 8,6% YOY, rekor tertinggi sejak Desember 1981.
Suku bunga acuan The Fed pada akhir tahun diperkirakan mencapai level 3,4%, sesuai dengan titik tengah kisaran target ekspektasi anggota pembuat kebijakan The Fed. Perkiraan ini 1,5 poin persentase lebih tinggi dibandingkan perkiraan Maret lalu. Kenaikan diramal berlanjut tahun depan dan berada di level 3,8%.
Pada pertemuan tersebut, para pejabat juga secara signifikan memangkas prospek mereka untuk pertumbuhan ekonomi tahun ini. The Fed merevisi ke bawah perkiraan dari pertemuan Maret sebesar 2,8% menjadi 1,7%.
Proyeksi inflasi yang diukur dengan indeks pengeluaran pribadi konsumen alias personal consumer expenditure (PCE) juga naik menjadi 5,2% tahun ini dari perkiraan sebelumnya 4,3%.
Perkiraan inflasi inti, yang tidak termasuk biaya makanan dan energi, sebesar 4,3%, naik hanya 0,2 poin persentase dari proyeksi sebelumnya.
Adapun inflasi inti dari indeks PCE pada April menanjak ke 4,9%. Sehingga proyeksi baru The Fed ini mengindikasikan akan berkurangnya tekanan harga dalam beberapa bulan mendatang.