Aman Agrindo Segera IPO, Tawarkan Harga Rp 250 - Rp 300 per Saham
PT Aman Agrindo berencana melantai di bursa saham pada Juli mendatang. Dalam proses penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO), perseroan menawarkan maksimal 214,07 juta saham dengan harga Rp 250 - Rp 300 per saham.
Dengan menawarkan 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh, Aman Agrindo menargetkan dapat memperoleh dana segar sebesar Rp 64,22 miliar.
Perusahaan yang bergerak di industri gula ini juga akan mencatatkan seluruh saham biasa atas nama pemegang saham sebelum IPO sebanyak 856,29 juta saham. Dengan demikian, jumlah saham yang akan dicatatkan oleh perseroan di BEI adalah sebanyak-banyaknya 1,07 miliar saham.
Adapun, masa penawaran awal atau bookbuilding dimulai pada 23 Juni 2022 hingga 29 Juni 2022. Selanjutnya, tanggal efektif diperkirakan berlangsung pada 8 Juli 2022.
Kemudian, masa penawaran pada 12 - 18 Juli 2022, masa penjatahan pada 18 Juli 2022, dan perkiraan distribusi secara elektronik pada 19 Juli 2022.
Aman Agrindo menargetkan akan tercatat di papan Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode GULA pada 20 Juli 2022. Adapun, penjamin pelaksana emisi efek yakni, PT UOB Kay Hian Sekuritas.
Dari dana hasil IPO, perseroan akan menggunakan sebesar 23% untuk belanja modal, berupa pembangunan pabrik gula merah dan fasilitas penunjang lainnya untuk menunjang kegiatan produksi gula merah.
Dalam hal ini, perseroan menunjuk pihak ketiga yang akan bertindak sebagai kontraktor pembangunan pabrik gula merah dan fasilitas penunjang lainnya.
Kemudian, sekitar 57% akan digunakan untuk belanja modal berupa pembelian dan instalasi mesin produksi gula merah dengan pihak ketiga.
"Sisanya akan digunakan untuk modal kerja perseroan, tidak hanya untuk pembelian kebutuhan bahan baku dan bahan pendukung, namun juga untuk membiayai kegiatan operasional perseroan," demikian tertulis dalam prospektus yang dirilis perseroan, dikutip Jumat (24/6).
Aman Agrindo merupakan perusahaan yang bergerak di tiga bidang yakni, perkebunan tebu, perdagangan gula, dan industri gula.
Adapun, kegiatan penunjuang perseroan antara lain, perdagangan besar hasil pertanian dan hewan hidup, perdagangan besar bahan makanan dan minuman hasil peternakan dan perikanan, serta perdagangan besar bahan makanan dan minuman hasil pertanian.
Berdasarkan laporan keuangan, hingga akhir Desember 2021, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 7,19 miliar atau tumbuh 17% dari sebelumnya sebesar Rp 6,15 miliar. Peningkatan ini sejalan dengan peningkatan penjualan perseroan pada tahun lalu sebesar 43% menjadi Rp 188,84 miliar dari sebelumnya Rp 132,02 miliar.