IHSG Ditutup Menguat ke level 6.703, Sektor Infrastruktur Meroket 16%
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona hijau pada penutupan perdagangan Selasa (5/7) hari ini, dengan kenaikan 0,97% ke level 6.703.
KB Valbury Sekuritas dalam risetnya mengatakan, kenaikan IHSG dipengaruhi oleh realisasi anggaran perlindungan sosial sebesar Rp 188,2 triliun pada semester I 2022 dan Purchaising Manager Index (PMI) Manufaktur yang turun menjadi 50,2 pada bulan lalu.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), volume saham yang diperdagangkan mencapai 20,17 miliar saham, dengan nilai transaksi sebesar Rp 11,33 triliun. Sementara itu, frekuensi perdagangan tercatat sebanyak 1.130.407 kali.
Sebanyak 163 saham bergerak melemah, 385 saham lainnya menguat dan 139 saham bergerak mendatar. Adapun, posisi kapitalisasi pasar IHSG berada di posisi Rp 8.828,12 triliun.
Hingga berakhirnya sesi kedua perdagangan, bursa saham di kawasan Asia mayoritas berada di zona hijau. Indeks Nikkei 225 yang naik sebesar 1,03%, Hang Seng naik 0,10%, serta Indonesia Composite dan LQ45 masing masing naik 0,97% dan 0,73%. Sedangkan, Shanghai Composite turun 0,10% dan Straits Times turun 0,56%.
Beberapa Indeks sektoral juga berada di zona hijau, dipimpin oleh sektor infrastruktur yang naik 16,67%. Adapun, saham sektor infrastruktur yang naik cukup dalam yakni PT Bali Towerindo Sentra Tbk (BALI) naiki sebesar 13,02% atau 44 poin menjadi Rp 835 per saham, PT Indonesia Pondasi Raya Tbk (IDPR) naik 9,56% atau 13 poin menjadi Rp 162 per saham, dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT) naik 6,27% atau 450 poin menjadi Rp 530 per saham.