Omzet BBM Moncer, Laba AKR Corporindo (AKRA) Melonjak 74% Semester I

Lavinda
Oleh Lavinda
25 Juli 2022, 19:11
AKRA
AKR Corporindo
PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) menggelar press conference terkait public expose 2019 di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta pada Selasa (27/8).

PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) membukukan laba bersih Rp 955 miliar sepanjang semester I 2022, atau melonjak 74% dari raihan laba bersih periode yang sama tahun lalu Rp 550 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan AKRA, perolehan laba bersih ditopang oleh raihan pendapatan yang melesat 107% menjadi Rp 22,1 triliun, dari catatan omzet periode yang sama tahun lalu, Rp 10,7 triliun.

"Kinerja pendapatan didukung oleh pertumbuhan volume di segmen perdagangan dan distribusi, disertai peningkatan signifikan di harga jual rata-rata bahan kimia dasar dan BBM yang didistribusikan perusahaan," ujar Presiden Direktur AKRA Haryanto Adikoesoemo dalam keterangan tertulis, Senin (25/7).

Secara rinci, pendapatan segmen perdagangan dan distribusi melonjak 119%, dari Rp 9,62 triliun menjadi Rp 21,11 triliun. Nilai itu terdiri dari, pendapatan segmen Bahan Bakar Minyak (BBM) Rp 16,86 triliun dan segmen kimia Rp 4,25 triliun.

Selanjutnya, pendapatan segmen jasa logistik tercatat tumbuh 13% menjadi Rp 415 miliar dari Rp 368 miliar, dan pendapatan segmen manufaktur melesat 58% menjadi Rp 429 miliar dari Rp 271 miliar. Di sisi lain, pendapatan kawasan industri merosot 66% menjadi Rp 150 miliar, dari semula Rp 442 miliar.

Kendati pendapatan perusahaan melonjak, beban pokok penjualan juga turut melambung hingga lebih dari dua kali lipat, yakni dari Rp 9,61 triliun menjadi Rp20,49 triliun. Alhasil, laba bruto perusahaan tumbuh 48% menjadi Rp 1,6 triliun, dari semula Rp 1,09 triliun.

Dari sisi laporan neraca, nilai total aset AKRA tercatat Rp 27,8 triliun dan ekuitas Rp 11,9 triliun dengan net gearing di level -0,06x. Sementara itu, rasio keuangan utama perusahaan meningkat, antara lain: rasio pengembalian ekuitas atau Return on Equity (RoE) meningkat menjadi 19% dan rasio pengembalian aset atau Return on Assets (RoA) sebesar 6,9%.

"Kami mencetak performa konsisten selama tiga tahun terakhir, meskipun terjadi volatilitas di sektor energi, dan disrupsi rantai pasokan yang signifikan, perseroan menghasilkan kenaikan laba dengan tetap menjaga arus kas serta kekuatan neraca keuangan,” kata Haryanto.

Menurut dia, permintaan terhadap bahan kimia dasar dan BBM meningkat seiring peningkatan produksi di sektor pertambangan, perkebunan, dan sektor lain.

Perusahaan juga tidak hanya memenuhi kebutuhan domestik, tetapi juga kebutuhan ekspor di tengah kondisi pasar global terkini. Dia meyakini, dengan kekuatan infrastruktur logistik, rantai pasokan dan investasi di teknologi informasi, AKRA dapat melanjutkan pemenuhan kebutuhan konsumen tanpa adanya gangguan.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...