Laba Moncer, Harga Saham Adaro Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah
Harga saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) mencetak rekor tertinggi sepanjang masa, dengan lonjakan 2,43% atau 90 poin ke level Rp 3.790 pada perdagangan Jumat (2/9) siang hari ini.
Pada sesi I perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), harga saham Adaro ditutup di level Rp 3.760 atau naik dari level penutupan hari sebelumnya, Rp 3.700. Harga saham emiten milik Garibaldi Thohir ini dibuka di level Rp 3.750 pada pagi hari.
Berdasarkan data BEI, harga saham Adaro hari ini berada di rentang Rp 3.710 - Rp 3.830, dengan volume saham yang ditransaksikan sebanyak 108,77 juta saham. Nilai saham yang diperdagangkan mencapai Rp 411,86 miliar dengan frekuensi 13.525 kali.
Menurut data RTI, harga saham Adaro melonjak 18% dalam kurun waktu sebulan, dan meroket hingga 68% dalam perhitungan tahun kalender atau year to date (YtD). Sampai saat ini, kapitalisasi pasar Adaro telah mencapai level Rp 121,23 triliun.
Pergerakan harga saham Adaro terjadi tak berselang lama setelah perusahaan mengumumkan laporan kinerja keuangan dengan hasil cukup memuaskan.
Berdasarkan laporan keuangan, Adaro Energy Indonesia mencatat rekor tertinggi pertumbuhan EBITDA operasional dan laba inti pada semester I 2022, yakni masing-masing naik 269% dan 338% menjadi US$ 2,34 miliar dan $1,45 miliar.
"Berkat harga dan penjualan yang tinggi, ADRO bertahan di posisi yang kuat untuk mencapai target produksi sepanjang tahun 2022," ujar Manajemen Adaro dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (2/9).
Secara rinci dijelaskan, EBITDA operasional Adaro melonjak 269% menjadi US$ 2.34 juta dari US$ 635 juta, karena harga dan produksi masing-masing naik 117% dan 6%. Harga jual rata-rata (ASP) pada kuartal II 2022 naik 135%.
Alhasil, laba inti Adaro pada paruh pertama tahun ini tercatat sebesar US$ 1,44 miliar , atau setara dengan kenaikan 338%. Hal ini terjadi berkat harga yang sangat tinggi dalam sejarah akibat peristiwa-peristiwa geopolitis dan efisiensi operasional yang dilakukan secara berkesinambungan.
Di sisi lain, royalti yang dibayarkan kepada Pemerintah Indonesia bersama dengan beban pajak penghasilan meningkat 315% menjadi US$ 1,2 miliar dari US$ 291 juta pada periode yang sama tahun lalu.
Perusahaan menghasilkan arus kas bebas sebesar US$ 1,04 miliar pada semester I 2022, yang setara dengan kenaikan 221%, walaupun belanja modal naik 111% menjadi US$ 157 juta.
Posisi keuangan Adaro cukup sehat dengan posisi kas bersih US$ 770 juta, dan posisi total kas naik 86% menjadi US$ 2,2 miliar dari US$ 1,2 miliar.