BCA Yakin Kenaikan Harga BBM Tak Pengaruhi Kinerja Kredit
Manajemen PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengaku optimistis dapat menyalurkan kredit kepada nasabah sesuai target perusahaan, meski di tengah kekhawatiran peningkatan suku bunga akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
"Sampai saat ini target (pertumbuhan) kredit masih 8%-10%," kata Direktur BCA Haryanto T Budiman, dalam konferensi pers BCA Talk: Road to BCA Wealth Summit 2022, Senin (5/9).
Haryanto mengungkapkan keyakinan akan pencapaian target pertumbuhan kredit sebesar 8% sampai 10% terlihat dari meningkatnya rasio dana murah atau current account and saving account (CASA) menjadi 81%. Peningkatan tersebut akan terlihat hingga kuartal ketiga tahun ini.
Sebelumnya, Manajemen BCA menyatakan belum akan menaikkan bunga deposito, meskipun Bank Indonesia (BI) telah menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps.
Dia mengklaim, bunga deposito BCA adalah salah satu yang terendah di industri perbankan, yakni sebesar 1,9% untuk seluruh jenis simpanan berdasarkan nominal maupun tenor. Sementara itu, suku bunga dasar kredit BCA untuk segmen korporasi sebesar 7,95%, ritel 8,72%, KPR 7,2%, dan konsumsi non-KPR 5,96%
Menurut dia, keputusan pemerintah menaikkan harga BBM jenis Pertalite, Solar dan Pertamax akan mempengaruhi arah kebijakan moneter Bank Indonesia ke depan. Beberapa ekonom melihat potensi BI akan menaikkan bunga lebih besar dibandingkan dalam kondisi tidak ada kenaikan harga BBM.
Sebelum adanya kenaikan harga BBM, inflasi inti yang menjadi indikator BI untuk mengubah kebijakan suku bunga, sudah mencapai 2,86% secara tahunan. Dengan risiko inflasi inti dan ekspektasi inflasi meningkat, BI kemudian mengerek bunga 25 bps pada pertemuan Agustus.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menyebut inflasi inti kemungkinan bisa ikut terkerek imbas kenaikan harga BBM. Ia memperkirakan inflasi inti tahun ini mencapai 4%-5%.
Ia memperkirakan BI akan menaikan suku bunga 25-50 bps lebih tinggi dari perkiraan awal. Josua sebelumnya memperkirakan BI akan menaikkan lagi bunga acuan sebesar 50 bps di sisa tahun ini menjadi 4,25%. Namun dengan naiknya harga BBM, ia memperkirakan bunga BI akan naik mencapai 4,5% hingga 4,75%.