Ratu Elizabeth Wafat, Indeks Bursa Inggris di Zona Hijau Akhir Pekan
Indeks acuan FTSE 100 di London Stock Exchange atau Bursa Efek London, Inggris, berakhir di zona hijau pada perdagangan akhir pekan waktu setempat (9/9), beberapa waktu setelah Britania Raya kehilangan Ratu Elizabeth II.
Berdasarkan data Reuters, indeks acuan meningkat 1,23% atau 89,01 poin dan menetap di level 7.351,07, mencatat kenaikan dalam dua hari berturut-turut.
Indeks FTSE 100 bangkit 0,33% atau 24,23 poin menjadi 7.262,06 pada Kamis (8/9), setelah jatuh 0,86% atau 62,61 poin menjadi 7.237,83 pada Rabu (7/9), dan menguat 0,18% atau 13,01 poin menjadi 7.300,44 pada Selasa (6/9).
Harga saham Anglo American PLC, perusahaan pertambangan multinasional, terangkat 4,72%. Produsen platinum, berlian, tembaga, nikel, bijih besi dan batu bara itu menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Diikuti oleh saham emiten pertambangan, BHP Group Limited, yang naik 4,49%, serta saham perusahaan media Inggris, ITV PLC, yang menguat 4,26%.
Sementara itu, Evraz PLC, perusahaan manufaktur dan pertambangan baja yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian harga saham paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan penurunan 12,59%.
Disusul oleh saham perusahaan perangkat lunak keamanan siber, Avast PLC, kehilangan 0,50%, serta perusahaan industri senjata, BAE Systems PLC, yang menyusut 0,38%.
Sebelumnya, Ratu Elizabeth II meninggal dunia di rumahnya di Skotlandia pada Kamis (8/9), pada usia 96 tahun. Ia pemimpin monarki Inggris terlama dalam sejarah yang memimpin hampir selama tujuh dasawarsa, setelah naik takhta pada 1953.