Strategi Penyaluran Kredit BNI di Tengah Resesi Tahun Depan

Patricia Yashinta Desy Abigail
25 Oktober 2022, 08:38
BNI
BNI
BNI

Manajemen PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI optimistis kinerja operasional dan keuangan perusahaan akan tumbuh positif pada 2023, meski dihadapkan pada potensi resesi ekonomi global. Kuncinya, dengan menjalankan strategi penyaluran kredit yang efektif.  

Direktur Keuangan BNI, Novita Widya Anggraini mengatakan, saat ini pihaknya masih menyusun Rencana Bisnis Bank (RBB) 2023. Dalam hal ini, BNI akan mengedepankan kualitas dibandingkan kuantitas penyaluran kredit.

Menurut dia, BNI akan tumbuh secara konservatif dengan menyasar nasabah yang memang sudah menjadi target pasar secara jangka panjang. Artinya, lanjut Novita, BNI fokus pada nasabah korporasi level atas (top tier) yang menjadi pemimpin di wilayahnya, dan penjualan silang (cross selling), serta nasabah yang memiliki nilai tambah.

"Secara guidance (petunjuk), kami tumbuh 7% sampai 9%, kemudian kami akan menjaga Net Interest Margin (NIM) di level 4,5% sampai 4,7%," kata Novita dalam Paparan Kinerja keuangan BNI, Senin (24/10).

Dia menyebut, mesin pertumbuhan kredit masih berasal dari segmen korporasi, terutama berasal dari sektor manufaktur, sektor barang konsumen bergerak cepat atau Fast Moving Consumer Goods (FMCG), sektor petrokimia, sektor energi, sektor konstruksi, dan sektor agribisnis.

Selain segmen korporasi, BNI juga melihat, segmen kredit komersial berskala besar, dan segmen kecil yang masih tumbuh positif sampai September tahun ini. 

Tak hanya itu, BNI juga akan terus mendorong program Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada segmen kecil untuk membantu akselerasi kineja Usaha Menengah, Kecil, dan Mikro (UMKM).

Halaman:
Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...