Prospek Saham dan Keuangan GoTo usai PHK 1.300 Karyawan

 Zahwa Madjid
18 November 2022, 16:17
GoTo
Dokumentasi GOTO
GoTo melepas sebanyak 46,7 miliar saham dan meraih dana IPO senilai Rp 15,8 triliun.

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 1.300 karyawan atau 12% dari total tenaga kerja perusahaan dalam waktu dekat. Manajemen GoTo menyebutkan, langkah ini diambil karena perusahaan sedang berupaya melakukan efisiensi keuangan.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), harga saham GOTO melonjak 3,74% atau 8 poin ke level Rp 222 pada penutupan perdagangan saham hari ini, Jumat (18/12). Adapun, volume saham perdagangan tercatat mencapai 1,4 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 309,24 miliar, dan frekuensi perdagangan hingga 26.330 kali. Dalam tiga bulan terakhir, saham GOTO terkoreksi hingga 33,53%.

Lalu, bagaimana prospek kinerja keuangan dan pergerakan harga saham GOTO di masa mendatang?

Technical Analyst PT Kanaka Hita Solvera, Andhika Cipta Labora menilai, aksi pemangkasan karyawan yang dilakukan dapat membuat kinerja perusahaan lebih efisien serta membantu kinerja keuangan.

"Dengan PHK 1.300 karyawan bisa saja menjadikan GOTO lebih efisien dalam hal kinerja keuangan dan berpotensi untuk membukukan laba ke depannya. Kalau kondisi keuangan baik akan membuat saham GOTO bergerak naik,” ujar Andhika kepada Katadata, Jum’at (18/11).

Pengamat Pasar Modal dan Founder Traderindo.com, Wahyu Laksono menilai, keputusan PHK yang dilakukan oleh GOTO dapat membawa sentimen positif bagi investor. Pasalnya, PHK adalah salah satu cara yang diyakini mampu meningkatkan kinerja perusahaan.

“Secara fundamental, sisi pandang PHK dari investor ini memiliki sentimen yang positif, karena PHK adalah cara yang dipercaya akan meningkatkan kinerja, karena mengurangi beban perusahaan,” ujar Wahyu kepada Katadata, Jum’at (18/11).

Tak hanya itu, para analis berpendapat, ekosistem GoTo lebih memadai dibandingan e-commerce lainnya di Indonesia. Dengan demikian, secara jangka panjang emiten teknologi tersebut dinilai memiliki potensi untuk investasi jangka panjang.

“Hanya saja ini belum cukup mengimbangi tekanan sentimen negatif global. Namun secara jangka panjang ini sangat potensial menjadi faktor tambahan untuk mengoleksi saham ini,” lanjut Wahyu.

Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...