Sempat Tembus Rp 15.700, Nilai Tukar Rupiah Menguat ke 15.680 Pagi Ini
Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terpantau menguat 0,08% ke level 15.680 pada awal perdagangan hari ini, Selasa (10/10). Sebelumnya, rupiah ditutup pada level 15.692.
Analis pasar uang Lukman Leong memperkirakan rupiah akan menguat terhadap dolar AS yang terkoreksi.
Pelemahan dolar AS disebabkan oleh pernyataan dovish dari dua pejabat bank sentral AS Federal Reserve, Phillip Jefferson dan Lorie Logan mengenai kemungkinan tidak adanya kenaikan suku bunga acuan AS di masa mendatang.
“Walau demikian, penguatan akan terbatasi oleh perang Israel-Hamas,” kata Lukman kepada Katadata.co.id, Selasa (10/10).
Rupiah diperkirakan akan bergerak dalam rentang 15.650-15.750.
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra melihat pernyataan dari dua pejabat The Fed tersebut justru menyebabkan adanya potensi pelemahan rupiah terhadap dolar AS. Pasalnya, hal ini mengindikasikan data inflasi stabil.
“Ekspektasi pasar bahwa suku bunga akan bertahan di akhir tahun terlihat meningkat dari 57% menjadi 74%, menurut CME FedWatch Tool,” kata Ariston.
Tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS juga terlihat mengalami penurunan. Untuk Tenor 10 tahun turun dari kisaran 4,8% ke 4,6%.
Namun demikian, peluang pelemahan rupiah di pekan ini tetap terbuka bila data ekonomi AS terutama data inflasi AS dirilis pada hari Rabu dan Kamis pekan ini. Terutama jika menunjukkan kenaikan inflasi yang menjauhi level target 2%.
Selain itu, konflik di Timur Tengah juga masih bisa mendorong pelaku pasar masuk ke aset aman dan memicu penguatan dolar AS lagi.
Potensi penguatan rupiah hari ini ke arah 15.650, dengan potensi resisten di sekitar 15.700.