Jenis-jenis Tangga Nada dan Contoh Lagunya
Nada adalah tinggi dan rendahnya suatu bunyi di dalam sebuah lagu. Nada menjadi unsur penting pembentuk musik selain irama, melodi, dan juga harmoni.
Susunan nada akan membuat lagu terdengar lebih indah dan nyaman didengar telinga. Sebab, sebuah nada memiliki frekuensi tertentu, sehingga membuat irama musik semakin harmonis pada setiap bagiannya.
Di dalam nada terdapat tangga nada. Secara harfiah, tangga nada adalah urutan nada dari yang terendah hingga tertinggi. Jika disuarakan tangga nada akan berbunyi “do, re, mi, fa, so, la, si, do”.
Bagus atau tidaknya irama sebuah lagu tergantung pada jenis tangga nada yang digunakan. Misalnya, tangga nada minor akan menghasilkan ritme musik bernuansa sedih. Sebaliknya, tangga nada mayor kerap dipakai pada lagu yang bertemakan semangat.
Dilansir dari situs Gramedia.com dan sumber lainnya, berikut ulasan tentang pengertian tangga nada hingga macam-macam tangga nada yang dipakai dalam sebuah lagu:
Pengertian Tangga Nada
Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah kata tangga nada berarti tinggi nada berdasarkan frekuensinya. Di dalamnya terdapat jarak tertentu yang disebut interval nada. Menurut buku berjudul Teori Musik I Musik Tonal (2016) karya Ovan Bagus Jatmika, dijelaskan bahwa interval nada adalah ukuran jarak (pitch) tinggi dan rendahnya suatu nada di antara dua nada. Nada dasar suatu karya musik menentukan frekuensi tiap nada dalam karya tersebut.
Dalam teori musik, setiap suara atau bunyi diatur dalam tangga nada yang berbeda-beda. Namun, tangga nada yang paling lazim digunakan adalah tangga nada mayor, tangga nada minor, dan tangga nada pentatonik.
Bagi seorang pencipta lagu, tangga nada memiliki peranan penting terhadap karyanya. Oleh karenanya, dia akan memilih jenis tangga nada yang sesuai.
Menurut Modul Pembelajaran Seni Budaya, pengertian tangga nada adalah sebuah rangkaian nada yang disusun dengan jarak tertentu. Tangga nada berperan untuk menentukan naik atau turunnya nada dalam sebuah karya musik.
Variasi tinggi dan rendahnya nada berdasarkan tangga nada akan menghasilkan suara musik yang harmonis, berirama, dan terdengar indah. Jadi, saat menciptakan lagu penggunaan tangga nada harus betul-betul diperhatikan.
Mengenal Jenis-jenis Tangga Nada di dalam Karya Musik
Secara umum jenis tangga nada terdiri dari tangga nada diatonis, tangga nada pentatonis, dan tangga nada kromatis. Lebih lanjut, berikut jenis-jenis tangga nada beserta contohnya:
Jenis Tangga Nada Kromatis
Dilansir dari Gramedia.com, tangga nada kromatis banyak digunakan pada lagu bergenre pop, jazz, hingga lagu rohani. Jenis tangga nada ini tersusun berdasarkan interval setengah nada pada setiap notnya, serta terdiri dari 12 nada.
Sebagai catatan, tangga nada ini berawal dari tangga nada mayor yang dipecah menjadi ½ dan ½ di tangga nada kromatis. Pengertian sederhananya, yaitu tangga nada yang jarak antara masing-masing nadanya adalah ½.
Jenis Tangga Nada Diatonis
Tangga nada berikutnya yaitu diatonis. Tangga nada ini mulai populer dan digunakan menjadi dasar pada musik barat.
Tangga nada diatonis dikenal juga dengan istilah skala diatonik. Tangga nada ini diketahui memiliki dua jarak nada, yaitu jarak 1 dan jarak ½ serta terdiri dari 7 nada pokok.
Sementara itu dalam satu oktaf, tangga nada diatonis memi memiliki 7 not yang berbeda. Not-not ini adalah not-not putih pada piano. Dalam notasi solmisasi, not-not tersebut berbunyi “do, remi, fa, sol, la, si”. Sebagai catatan, terkadang bunyi “si” direpresentasikan dengan “ti” supaya huruf pertama setiap not berbeda.
Kalau dilihat dari bentuknya, jenis tangga nada ini dapat dibagi menjadi dua bagian. Berikut penjelasan lengkapnya:
Tangga Nada Mayor dan Contohnya
Ciri tangga nada mayor adalah riang dan bersemangat. Tangga nada ini paling lazim digunakan dalam karya musik pop.
Tangga nada mayor tersusun oleh delapan not. Interval antara not yang berurutan dalam skala mayor adalah 1-1- ½-1-1-1-½. Kalau melihat pola intervalnya, tangga nada mayor akan dimulai dari “do” dan diakhiri juga di nada “do”. Oleh karena itu, tidak jarang lagu yang memakai tangga nada mayor cenderung bersemangat dan menggebu-gebu.
Berikut contoh lagu yang memakai tangga nada mayor:
- Berkibarlah Benderaku karya Soedjarwoto.
- Bintang Kecil karya Daljono.
- Bangun Pemudi Pemuda karya Alfred Simanjuntak.
- Gebyar Gebyar karya Gombloh.
- Maju Tak Gentar karya Cornel Simanjuntak.
- Balonku karya AT Mahmud.
Tangga Nada Minor dan Contohnya
Tangga nada minor adalah salah satu bagian dari tangga nada diatonik. Di mana jenis nada ini terdiri dari 8 not. Secara umum interval pada tangga nada minor tersusun atas selang not berurutan berupa 1-½-1-1-½- 1-1.
Tangga nada minor memiliki ciri-ciri seperti diawali dan diakhiri dengan kunci A, kurang bersemangat, dan bersifat sedih. Dari penjelasan ini maka bisa disimpulkan kalau nada minor bunyinya lebih sedih, sehingga pembagiannya cocok untuk nada yang memakai not kecil.
Berikut contoh lagu yang menggunakan tangga nada minor:
- Indonesia Pusaka karya Ismail Marzuki
- Mengheningkan Cipta karya Satriawaty.
- Kasih Ibu karya Mochtar Embut.
Tangga Nada Pentatonis
Menurut Encyclopaedia Britannica, tangga nada pentatonis adalah susunan tangga nada yang memiliki lima nada berbeda. Bunyi irama tangga nada pentatonis bisa didengar lewat alunan melodi musik gamelan dengan tangga nada pelog dan tangga nada slendro.
Merujuk pada Modul Pembelajaran Seni Budaya berikut penjelasan nada pelog dan tangga nada slendro.
Nada Slendro
Tangga nadanya tersusun atas atas 6 nada. Secara umum pentatonis slendro bersifat gembira dan semangat.
Nada Pelog
Pentatonis pelog bersifat tenang, khidmat, dan hormat. Tangga nada ini tersusun atas 7 nada. Tetapi yang dipakai hanya 5.
Kesimpulan
Sebagaimana penjelasan di atas, tangga nada adalah sebuah rangkaian nada yang disusun dengan jarak tertentu. Jika dilihat dari jenisnya, tangga nada terdiri dari tiga bentuk yakni diatonis, pentatonis, dan kromatis.