Pengertian FOMO dalam Psikologis dan Cara Mengatasinya
FOMO singkatan dari Fear of Missing Out, merupakan kata baru yang dipakai anak muda saat ini. Ternyata FOMO berkaitan dengan kondisi psikologis seseorang. Hal ini karena pengaruh media sosial dan internet yang memunculkan sebuah tren.
Pengertian FOMO
Istilah FOMO ditambahkan ke Oxford English Dictionary tahun 2013. Arti FOMO adalah perasaan gugup dan cemas yang dialami seseorang, ketika dirinya tidak menghadiri acara sosial. Hal ini terjadi ketika mereka tidak dapat hadir, tidak diundang, atau tidak merasa ingin pergi.
Kemudian kata fomo semakin berkembang. FOMO menyebabkan orang berasumsi punya peringkat sosial rendah. Kemudian mereka mendapatkan kecemasan dan rendah diri.
FOMO berasal dari kata bahasa Inggris yang artinya ketakutan karena merasa tertinggal, jika tidak mengikuti aktivitas tertentu. Beberapa orang merasa cemas dan takut yang timbul dari pikirannya sendiri.
Rasa cemas terjadi karena takut tertinggal sesuatu seperti berita, tren, dan hal lain. Istilah FOMO menjadi gambaran anak-anak muda yang merasa takut dan dicap tidak gaul. Beberapa orang menganggap jika orang lain bersenang-senang, mereka juga harus seperti itu. Contohnya saja pengguna media sosial yang ingin selalu update informasi baru.
Media sosial membuat beberapa orang terus melihat dan memperbarui informasi terbaru. Misalnya anda melihat unggahan teman tentang liburan, makan di restoran, atau bermain bersama temannya.
Beberapa orang merasa senang menunjukkan kesenangan di media sosial. Tidak jarang unggahan foto dan video yang menarik, membuat orang lain berpikir hal itu menyenangkan.
FOMO berhubungan erat dengan perasaan selalu ingin terlibat di segala hal yang menyenangkan. Beberapa orang akan mengunggah momen menyenangkan ini ke media sosial. Mereka ingin diakui dan mengejar eksistensi.
Cara Mengatasi FOMO
Berikut cara mengatasi FOMO yang berdampak pada psikologis:
1. Bersyukur dan Berpikir Positif
Cara mengatasi FOMO adalah mengurangi pikiran negatif. Contohnya media sosial membuat seseorang cenderung membandingkan diri sendiri dan orang lain. Langkah sederhana yang harus dilakukan adalah bersyukur pada kehidupan dan berpikir positif.
Langkah ini membuat anda berpikiran lebih baik dan berpuas diri. Pikiran positif membuat anda lebih fokus pada kehidupan nyata dibanding sosial media.
2. Membatasi Waktu di Media Sosial
Langkah kedua mengatasi FOMO yaitu membatasi waktu. Anda bisa memasang timer atau pewaktu aplikasi. Cara ini dapat membatasi diri anda untuk konsumsi media sosial setiap hari. Tetapkan batasan waktu menggunakan media sosial, contohnya dua jam sehari.
Selain itu anda bisa mengurangi aktivitas medsos ke kegiatan lain. Hal ini akan mengurangi FOMO dan kecemasan pada anda. Matikan pemberitahuan ponsel untuk mengurangi media sosial.
3. Mengubah Konten
Perasaan FOMO bisa muncul ketika melihat konten di media sosial. Mengutip dari Hellosehat.com, menyaring konten di sosial media membantu anda mengurangi FOMO. Contohnya saja anda menyembunyikan konten atau memblokir konten yang tidak disukai. Anda bisa mengubah linimasa di media sosial menjadi hal positif dan menyenangkan.
4. Meditasi
Langkah selanjutnya adalah meditasi. Olahraga menjernihkan pikiran ini bisa anda lakukan. Cobalah untuk ikut kursus meditasi atau lakukan di rumah. Kegiatan ini membantu anda untuk mengurangi konten negatif di media sosial.
5. Menikmati Proses
Langkah terakhir adalah menikmati proses kehidupan anda. Konten teman dan influencer di sosial media terkadang membuat anda cemas. Hal ini akan mengganggu kegiatan dan aktivitas sehari-hari.
Menikmati proses termasuk langkah positif untuk mengurangi FOMO. Anda bisa fokus pada kehidupan diri sendiri dan bermanfaat di lingkungan. Luangkan waktu untuk melakukan hal menyenangkan bagi anda sendiri seperti olahraga, hobi, dan berkumpul bersama teman.