Political Ecology, Pengertian, dan Manfaat Menekuninya

Annisa Fianni Sisma
Oleh Annisa Fianni Sisma - Agung Jatmiko
13 Maret 2024, 15:56
Political Ecology
Pexels
Political Ecology
Button AI Summarize

Di dunia yang semakin terhubung dan menghadapi tantangan lingkungan yang mendesak, muncul pendekatan political ecology atau ekologi politik, yang menawarkan perspektif kritis mengenai interaksi yang kompleks antara masyarakat dan lingkungan.

Pendekatan ini muncul sebagai respons terhadap keterbatasan arus utama lingkungan hidup, yang mengkaji bagaimana hubungan kekuasaan, institusi, dan struktur sosio-ekonomi membentuk proses dan hasil lingkungan.

Dengan menganalisis dimensi politik, ekonomi, dan sosial dari isu-isu lingkungan hidup, para ahli political ecology berupaya memahami penyebab utama degradasi lingkungan, distribusi manfaat dan beban lingkungan yang tidak merata, dan konflik atas sumber daya alam.

Pada intinya, ekologi politik menantang pendekatan konvensional terhadap pengelolaan lingkungan hidup dengan menyoroti peran dinamika kekuasaan, kesenjangan sosial, dan warisan sejarah dalam membentuk tata kelola lingkungan hidup dan proses pengambilan keputusan.

Pengertian Political Ecology dan Tokoh yang Terlibat

Political Ecology
Political Ecology (Pexels)

Ekologi politik adalah pendekatan yang mengkaji interaksi kompleks antara faktor-faktor politik, sosial, dan ekologis dalam konteks lingkungan alam. Pendekatan ini tidak hanya berusaha untuk memahami dinamika lingkungan hidup secara terisolasi, tetapi juga memperhitungkan peran kekuasaan, dominasi, dan pembebasan dalam pembentukan dan respons terhadap masalah-masalah lingkungan.

Pendekatan ekologi politik terinspirasi oleh teori kritis yang berasal dari Sekolah Frankfurt, sebuah aliran pemikiran dalam ilmu sosial yang menyoroti pentingnya pemahaman yang mendalam tentang struktur kekuasaan dalam masyarakat dan upaya pembebasan dari bentuk-bentuk dominasi tersebut. Salah satu tokoh utama dari Sekolah Frankfurt, Max Horkheimer, mengemukakan bahwa teori kritis tidak hanya bertujuan untuk memahami realitas sosial, tetapi juga memiliki dimensi pembebasan. Artinya, teori kritis mengadvokasi perubahan sosial yang bertujuan untuk membebaskan individu dan kelompok dari sistem yang menindas.

Pada tahun 1960-an, Jürgen Habermas dan sarjana lain dari Sekolah Frankfurt mengkritik pendekatan positivis yang mengklaim objektivitas ilmiah, sementara sebenarnya memiliki dasar epistemologis yang rapuh. Sebagai alternatif, mereka mengusulkan filsafat kritis ilmu pengetahuan yang mempertimbangkan hubungan kompleks antara ilmu alam, budaya, dan sosial dengan kepentingan teknis, praktis, dan pembebasan.

Pengaruh Sekolah Frankfurt terhadap ekologi politik sangat signifikan, meskipun seringkali tidak diakui secara eksplisit dalam literatur ekologi politik. Buku-buku seperti 'Ekologi Pembebasan' menunjukkan kesadaran akan perlunya pembebasan dari sistem-sistem yang merugikan lingkungan alam dan manusia.

Namun, walaupun ekologi politik sering memberikan analisis kritis terhadap masalah-masalah lingkungan, pendekatan ini belum sepenuhnya menekankan arah pembebasan yang jelas.

Hal ini mungkin disebabkan oleh pengaruh politik yang masih terbatas dari pendekatan ekologi politik, sementara pendekatan ekologi yang bersifat apolitis seringkali lebih dominan dalam memengaruhi kebijakan dan praktik lingkungan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement