Mengenal Empat Metamorfosis Lalat, dari Telur hingga Dewasa
Lalat merupakan salah satu hewan yang kerap dihindari karena dianggap sebagia pembawa penyakit. Pasalnya, lalat kerap hinggap di tempat yang kotor seperti sampah dan bangkai. Bahkan hewan ini juga kerap hinggap pada makanan yang terbuka sehingga membuat makanan tersebut menjadi kotor.
Lalat sendiri merupakan salah satu jenis serangga yang mengalami metamorfosis sempurna dalam siklus hidupnya. Hal ini dikarenakan lalat memiliki bentuk yang sangat berbeda dari tahap belum matang hingga dewasanya. Selain itu, sayap lalat juga berkembang secara internal.
Lantas, seperti apa fase metamorfosis lalat? Berikut di bawah ini ulasan lengkapnya.
Metamorfosis Lalat
Berikut ini penjelasan empat fase metamorfosis sempurna yang dialami lalat dimulai dari telur, larva, hingga menjadi lalat dewasa:
1. Telur
Tahap pertama dari metamorfosis lalalt dimulai dari telur yang memiliki bentuk seperti beras namun berukuran kecil. Telur tersebut diletakkan pada medium yang cocok untuk perindukan larva.
Dalam waktu sekitar 12-24 jam, telur lalat akan menetas. Lalat dapat bertelur di tempat-tempat yang kotor dan basah seperti sampah, bangkai binatang, makanan busuk, atau bahkan makanan yang tidak terjaga kebersihannya seperti di sekitar selokan.
Makanan yang dikonsumsi lalat, bisa dari darah pada bangkai, makanan yang sudah busuk, bahkan juga bisa hinggap dan bertelur di makanan yang masih layak dikonsumsi manusia. Inilah mengapa, kita perlu menjaga makanan agar bersih dan tertutup supaya tidak jadi sarang bertelur lalat.
2. Larva
Larva atau lebih dikenal sebagai belatung merupakan tahap kedua dari metamorfosis lalat. Pada tahap ini, setelah 24 jam, larva akan keluar dari telur dan terus makan untuk mengisi energi. Makanan ini sangat bervariasi dan larva cenderung makan dengan rakus.
Dalam proses tumbuh kembangnya, larva lalat mengalami pergantian cangkang (molting) sebanyak empat kali dalam hidupnya. Periode makan ini dapat berlangsung selama beberapa hari atau minggu, tergantung pada suhu, kualitas makanan, jenis lalat, dan faktor-faktor lainnya.
3. Pupa
Setelah mencapai ukuran yang memadai, larva kemudian berubah menjadi pupa atau kepompong. Pupa biasanya tinggal di tempat yang lebih kering karena larva yang bersifat terestrial cenderung meninggalkan medium larva. Tahap pupa ini bisa berlangsung selama beberapa hari, minggu, atau bahkan bulan.
Pada tahap pupa, serangga seperti lalat mengalami perubahan yang dramatis dalam bentuk dan fisiologi. Bentuk pupa lonjong, berwarna coklat tua, dan tidak makan bahkan tidak bergerak. Pada tahap ini, serangga terus berada di dalam cangkang, kemudian secara bertahap, bentuk larva yang seperti cacing akan berubah menjadi lalat.
Sebenarnya, stadium pupa bisa memakan waktu hingga beberapa hari, minggu, atau bahkan bulan. Namun, secara normal, stadium dewasa akan muncul dari pupa setelah satu minggu.
4. Lalat
Setelah menyelesaikan tahap pupa, lalat dewasa akan muncul dari cangkang setelah tiga sampai 6 hari.. Lalat dewasa sendiri memilliki nama lain yakni imago.
Saat sudah berumur tiga hari, lalat sudah dapat terbang dan mencari pasangan untuk kawin. Lalat betina mampu menghasilkan telur sebanyak 150 butir dalam sekali bertelur.
Itulah ringkasan mengenai empat fase metamorfosis lalat yang bisa penting untuk diketahui.