3 Struktur Virus dan Fungsinya Secara Lengkap dan Detail
Virus menjadi salah satu topik bahasan dalam pelajaran Biologi, khususnya tentang struktur virus dan fungsinya. Virus adalah organisme yang paling banyak di bumi.
Virus dapat menginfeksi manusia, tumbuhan, hewan, bakteri, dan jamur. Virus memiliki ukuran sangat kecil, yaitu sekitar 10 -300 milimikron (1 milimikron = 10-6 mm = 10-9 m ).
Bentuk virus bermacam-macam ada yang berbentuk batang, bulat, hingga berbentuk peluru dan berbentuk T. Agar lebih paham, berikut penjelasan lengkap mengeni struktur virus dan fungsinya.
Struktur Virus dan Fungsinya
Menurut Modul Biologi Kelas X Kemdikbud yang disusun oleh Dini Kesumah, struktur virus terdiri dari asam nukleat berupa RNA atau DNA maupun tidak keduanya. Asam nukleat yang terdapat dalam virus dikelilingi oleh sub unit protein yang disebut dengan kapsomer.
Suatu virus disebut sebagai virus DNA atau virus RNA, tergantung dari asam nukleat yang menyusun genomnya. Selain itu, virus tidak memiliki bagian-bagian sel, oleh sebab itu virus tidak termasuk sel atau disebut aseluler.
Virus memiliki struktur tubuh yang berbeda dengan sel organisme hidup lainnya. Tubuh virus bukan berupa sel karena tidak memiliki dinding sel, membran sel, sitoplasma, inti sel,serta organel sel lainnya.
Virus berupa partikel yang disebut virion. Berikut struktur tubuh virus beserta fungsinya.
1. Kepala virus
Struktur virus yang pertama adalah kepala virus. Kepala virus terdiri dari kapsid dan asam nukleat.
Kapsid adalah selubung protein yang berfungsi sebagai pemberi bentuk pada virus. Kepala virus juga melindungi asam nukleat virus dari kerusakan.
Asam nukleat adalah substansi genetik yang berfungsi untuk membawa kode pewarisan sifat. Setiap jenis virus hanya tersusun atas satu asam nukleat yaitu DNA atau RNA.
2. Leher virus
Tidak semua virus memiliki leher, hanya virus kompleks yang mempunyai leher. Bagian leher virus terbagi atas kerah dan leher.
Leher virus berfungsi sebagai tempat menyangga kepala virus.
3. Ekor virus
Ekor adalah bagian tubuh yang penting untuk melekatkan diri virus dengan sel inang. Struktur virus ini juga berfungsi untuk memasukan materi genetik virus ke dalam sel inang tersebut.
Bagian ekor virus terdiri atas selubung ekor, serabut ekor, lempeng dasar dan jarum penusuk. Selubung ekor berfungsi untuk menginfeksi DNA virus ke dalam sel hospes juga tempat penghubung antara kepala virus dan lempeng dasar.
Sedangkan lempeng dasar berfungsi tempat melekatnya serabut ekor dan jarum penusuk. Serabut ekor berfungsi sebagai penerima rangsangan juga untuk menempel pada sel inang.
Sementara itu, jarum penusuk berfungsi melubangi sel inang supaya DNA virus dapat masuk ke sel inang.
Ciri-Ciri Virus
Selain mengetahui struktur virus dan fungsinya, siswa juga harus memahami ciri-ciri virus. Berikut ciri-ciri virus.
- Virus berukuran sangat kecil, yaitu berkisar 0,02-0,3 µm (1 µm = 1/1.000 mm) dan paling besar sekitar 200 µm. Maka dari itu, virus hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron.
- Tubuh virus terdiri atas selubung proton (kapsid) dan bahan inti berupa Ribonucleic acid (RNA) dan Deoxiribonucleic acid (DNA).
- Virus tidak mempunyai membran dan organel-organel sel yang penting bagi kehidupan.
- Virus hanya dapat bereproduksi jika berada dalam sel hidup atau jaringan hidup.
- Tingkat keasaman virus umumnya stabil pada kisaran pH 5.0-9.0.
- Virus dapat dikristalkan seperti benda mati.
- Bentuk virus bermacam-macam mulai dari batang, bola atau bulat, peluru, hingga huruf T.
- Aktivitas virus dapat dihilangkan oleh sinar ultra ungu dan sinar X, tetapi zat antibiotik dan zat antibakteri lain tidak berpengaruh padanya.
Demikian ulasan mengenai struktur virus dan fungsinya. Virus bukanlah makhluk hidup yang memiliki sel, bahkan satu sel sekalipun atau uniseluler. Sebab, virus tidak memiliki bagian-bagian sel seperti dinding sel, membran sel, sitoplasma, inti sel, dan organel lainnya.