Piramida Makanan, Jenis-jenis dan Tingkatannya
Dalam mata pelajaran Biologi, siswa akan mempelajari tentang piramida makanan. Dilansir dari buku Inti Materi Matematika - Biologi SMA/MA Kelas 10, 11, 12 karangan Tim Maestro Genta (2020:197), pengertian piramida makanan adalah piramida yang menggambarkan jumlah berat dan energi massa dari produsen sampai konsumen puncak.
Masih banyak yang menyamakan piramida makanan dan rantai makanan. Namun faktanya keduanya sangat berbeda. Pasalnya, piramida makanan diketahui lebih menggambarkan sebuah interaksi dari setiap komponen biotik. Hal ini tentu lebih dari sekedar suatu peristiwa makan dan dimakan yang biasa terjadi dalam sebuah rantai makanan.
Sebuah piramida makanan mampu menunjukkan perpindahan zat dan energi dari makhluk hidup yang dimakan ke dalam makhluk hidup pemakannya.
Bentuk piramida yang semakin atas, semakin mengecil memiliki arti bahwa perpindahan zat dan energi dari makhluk hidup pemakan tidak sebesar makhluk hidup yang dimakan. Semakin ke atas, perpindahan energi dan zat semakin sedikit.
Bila ingin mengetahui lebih banyak tentang piramida makanan, berikut di bawah ini ulasannya mulai dari jenis hingga tingkatannya.
Jenis-jenis Piramida Makanan
Dilansir dari laman Sampoerna Academy, terdapat tiga jenis piramida makanan. Berikut di bawah ini penjelasan lengkapnya.
l. Piramida Populasi
Dalam piramida populasi, organisme yang letaknya berada di tingkat tropik lebih rendah mempunyai jumlah populasi yang lebih besar ketimbang organisme lain di tropik lebih tinggi. Piramida ini ditempati produsen dengan jumlah populasi yang lebih banyak, ujung piramida ini dihuni beberapa jenis individu konsumen sebagai pemuncak.
Antara puncak dan beberapa jenis tingkatan konsumen, jumlah dari konsumen I lebih besar ketimbang konsumen II. Begitu dengan konsumen II yang lebih banyak dari konsumen III, piramida ini dikatakan sebagai penyeimbang jumlah populasi setiap makhluk hidup. Penyebabnya faktor sifat alami sebuah organisasi yang dimangsa memiliki jumlah populasi lebih besar ketimban pemangsa.
2. Piramida Biomassa
Piramida biomassa menunjukkan total massa organisme yang berada di setiap tropik, karena jumlahnya yang bisa dihitung dengan cara mengalikan jumlah individu di tingkat tropik dengan rata-rata massa individu pada area tertentu. Piramida biomassa juga disebut sebagai jenis piramida yang bisa digunakan untuk memecahkan berbagai masalah dari piramida populasi.
Biomassa terbesar dalam piramida makanan ditempati oleh produsen larena piramida ini mampu dipakai dalam menggambarkan representasi yang lebih akurat berdasarkan jumlah energi yang dipunyai setiap tingkat tropik. terdapat dua jenis bentuk piramida biomassa di antaranya.
- Piramida Tegak
- Piramida Terbalik
3. Piramida Energi
Piramida energi dianggap yang akurat ketimbang dua jenis sebelumnya. Jenis piramida makanan ini juga dinamai dengan piramida produktivitas dikarenakan dapat melihat jumlah energi yang ada di setiap tingkatan tropik.
Selain itu piramida energi juga mampu melihat hilangnya energi dari tingkat tropik hingga memunculkan suatu teori.
Jika semakin tinggi tingkat tropiknya, maka jumlah energi yang ada juga akan semakin mengecil, sehingga produsen yang berada di tingkat tropik pertama mempunyai energi yang lebih besar ketimbang beberapa jenis konsumen yang terdapat di tingkat tropik yang lebih tinggi, berikut beberapa faktor mengecilnya jumlah energi.
- Tingkat tropik selanjutnya hanya bisa memakan jenis makanan tertentu untuk bisa bertahan hidup.
- Tak semua makanan yang dikonsumsi dapat dicerna, tetapi juga bisa dikeluarkan menjadi kotoran.
- Sebagian makanan yang dicerna berubah menjadi bagian dari tubuh suatu organisme dan sisanya menjadi sumber energi.
- Piramida makanan dua puncak menunjukkan bahwa di dalam suatu ekosistem terdapat dua populasi konsumen karnivora yang sama kuat di tingkatan tropik puncak.
Tingkatan dalam Piramida Makanan
1. Tingkat l
Dalam piramida makanan posisi tingkat l ditempati produsen berupa tumbuhan hijau yang menerima sumber energi dari matahari. Hal inilah yang membuat tumbuhan bisa menghasilkan zat makanan dalam proses fotosintesis.
Proses tersebut hanya memerlukan energi dari matahari serta CO2 dari udara. Oleh karena itu, tumbuhan digolongkan sebagai tingkat trofik pertama.
2. Tingkat ll
Tingkat kedua ditempati oleh konsumen tingkat l atau konsumen primer, yaitu hewan yang memakan produsen dalam tingkat trofik pertama. Hewan yang menempati posisi ini umumnya hewan herbivora, seperti kambing, kelinci, sapi dan lain sebagainya.
Jumlah konsumen tingkat pertama yang terus meningkat mampu membuat jumlah rumput semakin berkurang. Adanya peristiwa makan-memakan antara konsumen tingkat pertama dan kedua, maka rumput dapat tumbuh lebih banyak lagi.
3. Tingkat lll
Pada tingkatan ini diisi oleh konsumen tingkat ll atau konsumen sekunder, yaitu hewan karnivora seperti ular, bangau, dan sebagainya. Seperti penjelasan sebelumnya, konsumen tingkat pertama akan dimakam konsumen tingkat kedua supaya pertumbuhan produsen dalam suatu ekosistemnya tetap terjaga.4. Tingkat IV
Pada piramida makanan, tingkat IV merupakan tingkatan tertinggi yang umumnya ditempati oleh hewan karnivora yang memangsa hewan karnivora pada tingkat trofik ketiga. Contoh hewan pada tingkat trofik ini adalah elang.
Itulah rangkuman mengenai jenis dan tingkatan piramida makanan yang penting untuk diketahui.