5 Bahaya Kecubung untuk Kesehatan dan Cara Mengatasinya

Ringkasan
- Saham Asia-Pasifik mengalami pertumbuhan signifikan pada tahun 2024, dipimpin oleh Bursa Taiwan yang mengandalkan saham-saham teknologi.
- Negara-negara Asia berhasil menurunkan inflasi lebih cepat, membuka jalan bagi pelonggaran moneter yang mendorong pasar ekuitas.
- Prospek ekonomi Korea Selatan dibayangi oleh kondisi ekonomi AS dan Cina, serta potensi kenaikan tarif dan hambatan perdagangan yang disebabkan oleh kebijakan Trump.

Tanaman kecubung (Datura metel) merupakan tanaman liar yang tubuh subur di berbagai wilayah Indonesia. Tanaman ini biasanya memiliki ciri khas berupa bunga yang menyerupai terompet dan buah yang berbentuk bulat.
Tanaman ini kerap dijadikan sebagai tanaman hias karena memiliki bunga yang cantik. Di balik keindahannya, tanaman ini ternyata juga bisa menimbulkan efek halusinasi.
Apa saja bahaya kecubung untuk kesehatan? Berikut ulasan lengkap bahaya kecubung untuk kesehatan.
Bahaya Kecubung untuk Kesehatan
Dikutip dari buku Keracunan Makanan: Cegah, Kenali, Atasi karya Syifa Mustika (2019), daun kecubung berbentuk oval dan tidak berbulu. Sementara buahnya memiliki bentuk yang khas, yakni bulat yang disertai duri-duri tumpul di sekelilingnya.
Sekilas, kecubung mirip seperti buah rambutan yang berwarna hijau muda. Buah kecubung menyebabkan halusinasi dan euforia ketika dihirup.
Tak hanya itu, orang yang mengonsumsinya juga akan mengalami pusing berkepanjangan dan muntah-muntah. Pada kasus yang parah, efek keracunan kecubung justru bisa menyebabkan kelumpuhan pernapasan, koma, bahkan kematian.
Berikut ragam efek samping konsumsi buah kecubung.
1. Halusinasi
Buah kecubung mengandung senyawa alkaloid skopolamin, saponin, glikosida flavonoida, dan polifenol yang dapat menimbulkan halusinasi. Zat aktif ini juga terkandung pada tanaman seperti ganja dan katinon.
Tak hanya halusinasi, orang yang mengonsumsinya juga dapat mengalami pusing berkepanjangan dan muntah-muntah. Efek ini akan bertahan semakin lama, jika kamu mengonsumsinya dalam jumlah banyak.
Bahkan, saking kuatnya efek memabukkan dari buah kecubung, orang yang mengonsumsinya bisa tidak sadarkan diri selama tiga hari. Konsumsi kecubung dalam jangka panjang akan mengakibatkan dampak serius mulai dari keracunan hingga kematian.
2. Menaikkan Frekuensi Detak Jantung
Buah kecubung dapat menyebabkan gangguan pada frekuensi detak jantung karena mengandung senyawa kimia skopolamin. Zat ini juga terdapat dalam zat alkaloid di buah kecubung.
Selain itu, buah kecubung juga bisa memicu naiknya tekanan darah sampai stroke apabila dikonsumsi dalam jangka panjang.
3. Gangguan Sistem Pencernaan
Bahaya kecubung untuk kesehatan selanjutnya adalah menyebabkan masalah pencernaan seperti diare, mual, hingga sakit perut. Hal ini dikarenakan kandungan saponin dalam buah kecubung yang memicu rusaknya selaput lendir dan iritasi pada saluran pencernaan.
4. Mempengaruhi Sistem Saraf
Buah kecubung memiliki efek katinona yang termasuk zat stimulan untuk sistem saraf pusat. Zat ini dapat merangsang ujung-ujung saraf bahkan menyebabkan kecanduan.
Beberapa efek yang dapat dirasakan misalnya seperti jadi bersemangat, kesulitan tidur, hingga peningkatan gairah seksual.
5. Menyebabkan Mulut Kering dan Sakit Mata
Bahaya kecubung untuk kesehatan selanjutnya adalah menghambat sistem sarat pusat. Hal ini disebabkan zat alkaloid dalam buah kecubung yang memiliki senyawa antropik.
Senyawa dalam buah kecubung ini memiliki beberapa efek bahaya yang ditimbulkan setelah pemakaian di antaranya adalah pengeringan pada tubuh seperti mulut kering dan kulit kering. Selain itu, buah kecubung juga mempengaruhi otak sekaligus mata yang menjadi sakit serta sensitif pada cahaya.
Pertolongan Pertama saat Keracunan Kecubung
BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan) memberikan tips pertolongan pertama untuk pasien yang mengalami keracunan kecubung. Berikut beberapa tindakan yang dapat menjadi pertolongan pertama saat keracunan kecubung.
- Jika terhirup, korban bisa dipindahkan ke tempat yang berudara segar. Bila perlu, berikan napas buatan.
- Jika tertelan, jangan masukkan benda atau minuman apa pun ke mulut pasien yang tak sadarkan diri. Buka pakaian, sabuk, ataupun dasi yang melekat di tubuh. Bilas mulut dengan air bersih bila sadar, ganti posisi pasien miring ke kiri untuk mencegah aspirasi jika muntah. Lalu, segera bawa ke fasilitas kesehatan.
- Jika ada kontak dengan kulit, segera lepas barang yang terkontaminasi. Bersihkan bahan kimia yang menempel di kulit dengan hati-hati. Cuci dengan sabun dan air mengalir sampai dipastikan bersih, sekurang-kurangnya 15-20 menit.
- Jika ada kontak dengan mata, lakukan irigasi dengan cairan fisiologis (NaCl 0.9%) atau air bersih yang mengalir, minimal selama 15-20 menit dengan membuka kelopak mata dan dipastikan tidak ada bahan kimia tertinggal
Berapa lama Efek Samping Kecubung?
Secara umum, efek dari buah kecubung dialami oleh seseorang selama sekitar 4-6 jam dan akan kembali normal tetapi diikuti dengan rasa lemas serta depresi. Namun, kebanyakan orang yang mengonsumsi buah kecubung berakhir memiliki ketergantungan atau kecanduan.
Dikutip dari Jurnal Laporan Kasus Keracunan Tanaman Kecubung oleh Daniel Mahendrakrisna, pengobatan efek buah kecubung dilakukan dengan menjalani penatalaksanaan rasa kecanduan zat dalam buah kecubung. Tujuan utamanya adalah mengembalikan keseimbangan sistem saraf otonom.
Biasanya seseorang yang terlanjur mengkonsumsi buah kecubung ini akan diberi obat-obatan antipsikotropik seperti anticemas dan antidepresan. Selain obat, ada pula terapi rehabilitasi Cognitive Behavior Therapy (CBT).