Kenali Gangguan Kecemasan, Ikatan Dokter Indonesia Berikan Solusi Pengobatan
Menurut informasi dari IDI Jawa Tengah, anxiety disorder, atau gangguan kecemasan, adalah kondisi kesehatan mental yang ditandai dengan kecemasan dan ketakutan secara berlebihan yang sering mengganggu aktivitas sehari-hari.
Di Indonesia, gangguan kecemasan merupakan gangguan mental paling umum di kalangan remaja 10-17 tahun, dengan prevalensi sekitar 3,7%.
IDI adalah organisasi profesi yang menaungi para dokter di Indonesia. Didirikan pada 24 Oktober 1950, IDI berfungsi untuk mengembangkan profesi kedokteran dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
Organisasi IDI memiliki lebih dari 199.000 anggota dan berafiliasi dengan pemerintah melalui Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Sekretariat Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia beralamat di Jl. Dr. G.S.S.Y. Ratulangi No. 29, Menteng, Jakarta Pusat 10350, Indonesia.
Pada artikel kali ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai apa saja penyebab terjadinya gangguan kecemasan serta obat yang direkomendasikan bagi penderitanya.
Apa Saja Penyebab Terjadinya Gangguan Kecemasan?
Berbagai faktor yang saling berkorelasi dapat menyebabkan gangguan kecemasan, yang merupakan kondisi yang serius yang memerlukan pengawasan dan pengelolaan yang tepat.
Berikut adalah beberapa penyebab utama terjadinya gangguan kecemasan meliputi:
Faktor genetik atau riwayat keluarga
Faktor genetik atau riwayat keluarga dapat menjadi penyebab gangguan kecemasan secara berlebihan. Ada juga bukti bahwa gangguan kecemasan dapat diwariskan dalam keluarga, meningkatkan kemungkinan seseorang juga mengalaminya.
Faktor lingkungan
Faktor utama lainnya adalah lingkungan. Mengalami stres seperti kekerasan dalam rumah tangga, kehilangan orang yang dicintai, atau kondisi lainnya dapat menyebabkan kecemasan berlebihan.
Adanya riwayat trauma
Pengalaman traumatis, seperti kecelakaan, pelecehan fisik atau seksual, atau kejadian lainnya, dapat menyebabkan gangguan kecemasan. Individu yang mengalami trauma cenderung mengalami tingkat kecemasan yang lebih tinggi.
Faktor perubahan gaya hidup
Gaya hidup seseorang didefinisikan sebagai jenis aktivitas, minat, dan pendapat seseorang. Sebagai akibat dari perubahan besar dalam hidup, seperti pernikahan, perceraian, atau kehilangan pekerjaan, stres dan risiko gangguan kecemasan berlebihan dapat meningkat.
Ketidakseimbangan zat kimia di otak
Ketidakseimbangan neurotransmiter di otak, seperti serotonin dan noradrenalin, dapat berkontribusi pada perkembangan gangguan kecemasan. Perubahan hormon dan metabolik juga dapat mempengaruhi gejala kecemasan.
Kondisi medis lainnya
Beberapa kondisi medis, seperti hipertiroidisme atau gangguan jantung, dapat menyebabkan gejala kecemasan. Ketidaknyamanan fisik akibat penyakit kronis juga dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang.
Apa Saja Obat yang Direkomendasikan untuk Mengobati Gangguan Kecemasan?
Ikatan Dokter Indonesia telah merangkum beberapa obat yang bisa mengobati rasa cemas berlebihan. Untuk mengobati gangguan kecemasan, terdapat berbagai jenis obat yang direkomendasikan. Berikut adalah beberapa obat yang umum digunakan dalam pengobatan gangguan kecemasan meliputi:
Alprazolam
Alprazolam adalah salah satu jenis benzodiazepine yang digunakan untuk mengobati serangan panik dan gangguan kecemasan. Cara kerjanya adalah dengan meningkatkan aktivitas GABA di sistem saraf pusat, yang meningkatkan risiko kecanduan.
Lorazepam
Salah satu jenis obat benzodiazepine yang biasanya diresepkan untuk pengobatan jangka pendek adalah lorazepam. Selain itu, obat ini akan memperbaiki fungsi gamma-aminobutyric acid (GABA), senyawa alami yang bertanggung jawab atas pengurangan aktivitas sel saraf otak.
Sertraline
Sertraline adalah obat terakhir yang diresepkan oleh dokter untuk mengatasi depresi. Obat ini juga dapat digunakan untuk mengobati gangguan kecemasan tertentu.
Escitalopram
Obat ini juga merupakan SSRI yang efektif dalam mengatasi gangguan kecemasan dan depresi. Escitalopram bekerja dengan menghambat reuptake serotonin, membantu mengendalikan suasana hati.
Lyrica
Obat ini lebih dikenal untuk pengobatan nyeri neuropatik, pregabalin juga dapat diresepkan untuk gangguan kecemasan dalam beberapa kasus
Sebelum menggunakan obat-obatan tersebut, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter guna mendapatkan diagnosis yang tepat dan rekomendasi dosis yang sesuai. Penggunaan obat penenang harus dilakukan dengan hati-hati karena berpotensi menyebabkan ketergantungan atau efek samping lainnya.