Jadi Tuan Rumah YMAC 2025, UPH Dorong Kolaborasi Pemuda ASEAN

Muhammad Taufik
Oleh Muhammad Taufik - Tim Publikasi Katadata
20 Maret 2025, 13:28
YMAC 2025 di UPH
Katadata
YMAC 2025
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Universitas Pelita Harapan (UPH) terpilih menjadi tuan rumah Youth Model ASEAN Conference (YMAC) 2025 di Jakarta, Indonesia pada 18-21 Maret 2025. Berkolaborasi dengan Singapore Polytechnic (SP), YMAC 2025 menghadirkan 280 pemuda terbaik di kawasan Asia Tenggara atau ASEAN untuk membahas tantangan paling mendesak di kawasan ini.

Perhelatan YMAC 2025 didukung penuh oleh Ministry of Culture, Community and Youth Singapura serta National Youth Council Singapore. Pada perhelatan kali ini, YMAC mencatatkan sejarah, dikarenakan UPH menjadi institusi pertama di luar Singapura yang menjadi tuan rumah acara ini.

Mengusung tema Environmental Sustainability in ASEAN, YMAC 2025 akan berfokus pada isu Smart Cities for Sustainable Urban Development. Hal ini merupakan buah dari implementasi kerja sama bersama Singapore Polytechnic (SP) yang resmi dimulai sejak 26 Juli 2024.

President of UPH Stpehanie Riady merasa terhormat setelah UPH terpilih menjadi tuan rumah acara YMAC pertama di luar Singapura. Ia mempercayai, kerja sama ini menjadi cerminan bahwa kolaborasi lintas negara ASEAN dapat menghasilkan solusi terbaik untuk tantangan global.

“Saya berharap kemitraan ini terus berkembang dan mencakup lebih banyak negara ASEAN di masa depan,” kata dia, berdasarkan keterangan tertulis, Kamis (20/3).

Pada seremoni pembukaan acara, Duta Besar Singapura untuk Indonesia H.E Kwok Fook Seng, datang sebagai guest of honor. Ia mengajak para peserta agar menggunakan teknologi secara bijak, mengingat generasi saat ini memiliki akses ke sumber daya yang lebih besar dibandingkan generasi terdahulu.

“Gunakan teknologi secara cerdas, bertanggung jawab, dan untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi semua orang. Langkah-langkah kecil yang kita ambil saat ini dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik di masa depan,” ucapnya.

Sementara itu, Principan dan CEO Singapore Polytechnic Soh Wai Wah mengatakan, pihaknya optimistis YMAC 2025 dapat memperkuat jaringan antara mahasiswa di seluruh ASEAN. Selain itu, kata Soh, YMAC 2025 dapat memperkuat pemahaman mahasiswanya terkait diplomasi ASEAN.

“Konferensi ini akan membekali mereka dengan keterampilan untuk menjadi pemimpin masa depan yang mampu membentuk ASEAN yang lebih kuat,” ujar Soh dalam keterangan yang sama.

Mendorong Mahasiswa Menghasilkan Solusi Nyata

Sejak 2012, SP menggelar YMAC sebagai konferensi simulasi ASEAN terkemuka bagi pemimpin mahasiswa dari institusi pendidikan tinggi di ASEAN. YMAC 2025 dimulai dengan sesi virtual pada 11 Maret 2025, yang berlanjut dengan konferensi tatap muka di Kampus UPH Lippo Village, Karawaci, Tangerang pada 18-21 Maret 2025.

Sesi virtual ini menghadirkan dialog dengan Chief Corporate Officer dari Daya Selaras Group, Cynthia Handriani Wijaya, dan Urban Innovation, Technologies, and Digitalisation Specialist di UNDP Global Centre Singapore Kevin M. Schmidt.

Institusional Lead YMAC 2025 dari UPH Keane Jonathan Chong menyatakan, diplomasi adalah sarana yang kuat untuk membangun pemahaman bersama dan mengatasi tantangan bersama. Atas hal itu, YMAC menjadi wadah transformatif untuk membekali pemimpin muda dengan wawasan, keterampilan, dan jaringan yang mendorong perubahan positif di ASEAN.

“ASEAN merupakan platform penting untuk mempromosikan perdamaian, stabilitas, dan pembangunan berkelanjutan di kawasan ini,” kata Keane yang juga mahasiswa tahun ketiga program studi hubungan internasional di UPH.

Sementara itu, Institutional Lead YMAC 2025 dari Singapore Polytechnic Rio Ashley Jeanelle Morada menambahkan, ia pertama kali mengenal YMAC lewat program SP Outstanding Talent sekaligus terinspirasi kisah sukses anggota panitia sebelumnya. Hal itu membangkitkan motivasinya terlibat dalam YMAC.

“Pengalaman ini memperdalam pemahaman saya tentang ASEAN, meningkatkan empati dan kesadaran budaya, serta memperkaya wawasan saya tentang perkembangan kawasan,” kata Rio yang juga mahaiswa tahun kedua Diplomas di bidang teknik elektro dan elektronika.

YMAC 2025 mendorong peserta untuk mengembangkan dan mempresentasikan solusi konkret atas tantangan keberlanjutan di ASEAN melalui diskusi dan dialog yang mendalam. Selama konferensi, delegasi akan mewakili negara-negara ASEAN dan mengusulkan solusi untuk tantangan sesuai dengan sub-tema yang diberikan, mengadopsi perspektif negara yang mereka wakili.

Kelompok kerja akan berupaya mencapai konsensus melalui negosiasi dan mediasi, serta mempresentasikan solusi inovatif terhadap isu-isu perkotaan krusial, termasuk pengelolaan limbah, kesehatan masyarakat, dan mobilitas perkotaan. Delegasi akan memanfaatkan pemikiran kritis dan kolaborasi untuk merancang solusi guna membangun kota berkelanjutan di ASEAN.

Selain itu, YMAC bukan sekadar konferensi, melainkan sebuah pengalaman imersif yang dirancang untuk membekali pemimpin muda dengan keterampilan dan wawasan yang diperlukan untuk memberikan dampak nyata.

YMAC 2025 memiliki tiga agenda utama. Pertama, simulasi sidang ASEAN, di mana para peserta akan berperan dan mempelajari langkah-langkah diplomasi di kawasan ASEAN. Para peserta akan bernegosiasi untuk merumuskan solusi atas tantangan dunia nyata.

Kedua, kunjungan ke institusi strategis untuk endapatkan wawasan langsung tentang praktik pembangunan berkelanjutan di Sekretariat ASEAN, Jakarta Smart City, dan institusi lainnya. Ketiga adalah sesi dialog dan networking,  yang mengajak para peserta berinteraksi dengan para pemimpin industri dan memperluas jaringan profesional mereka.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...