Kenali Penyebab Perdarahan Saat Hamil Muda

Dini Hariyanti
Oleh Dini Hariyanti - Tim Publikasi Katadata
7 April 2025, 20:13
perdarahan saat hamil
PAFI
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Pendarahan ringan pada awal kehamilan memang sering terjadi. Proses penempatan sel telur yang telah dibuahi ke dalam rahim terjadi antara 6-12 hari.

Setelah pembuahan, dapat terjadi pendarahan ringan yang dapat berlangsung selama beberapa hari. Prevalensi perdarahan saat hamil muda berkisar 25 persen dan memerlukan penanganan medis segera.

PAFI dengan alamat website https://pafikotaselatan.org adalah salah satu organisasi kesehatan terbesar di Indonesia, yang sangat peduli dengan kesehatan masyarakat. Persatuan Ahli Farmasi Indonesia memiliki tujuan untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 melalui kualitas kesehatan serta peran aktif para ahli farmasi.

Organisasi kesehatan PAFI aktif dalam memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai penyebab perdarahan saat hamil muda, serta rekomendasi obat yang bisa dikonsumsi bagi penderitanya.

Apa saja faktor penyebab terjadinya perdarahan saat hamil muda?

Pada umumnya, perdarahan saat hamil muda adalah hal yang normal. Namun, kehamilan ektopik dapat terjadi, di mana sel telur tumbuh di luar rahim, sehingga menunjukkan bercak atau keluar darah saat hamil muda. Kehamilan ektopik yang tidak diobati dapat membahayakan janin serta ibu hamil. Berikut adalah beberapa faktor penyebab terjadinya perdarahan saat hamil muda yang perlu diperhatikan meliputi:

Perdarahan implantasi

Perdarahan implantasi adalah salah satu penyebab paling umum dari perdarahan ringan pada awal kehamilan. Ini terjadi ketika embrio menempel pada dinding rahim, biasanya sekitar 6-12 hari setelah pembuahan. Perdarahan ini biasanya ringan, berwarna merah muda atau coklat, dan berlangsung singkat. Meskipun perdarahan implantasi tidak berbahaya, penting untuk membedakannya dari kondisi lain yang lebih serius.

Adanya perubahan hormon selama kehamilan

Fluktuasi hormon pada awal kehamilan dapat menyebabkan perdarahan ringan. Perubahan ini biasanya tidak berbahaya dan akan mereda dengan sendirinya. Namun, jika perdarahan berlanjut atau disertai gejala lain, sebaiknya memerlukan penanganan medis segera,

Kehamilan ektopik

Kehamilan ektopik terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi menempel di luar rahim, biasanya di tuba falopi. Kondisi ini merupakan darurat medis karena dapat menyebabkan tuba falopi pecah, yang berpotensi mengancam nyawa. Gejala kehamilan ektopik termasuk perdarahan vagina, nyeri perut yang tajam, dan pingsan. 

Kehamilan mola atau hamil anggur

Kehamilan mola adalah kondisi abnormal di mana jaringan yang seharusnya menjadi janin berkembang menjadi jaringan abnormal yang menyerupai anggur. Gejala kehamilan mola termasuk perdarahan vagina, mual parah, dan ukuran rahim yang lebih besar dari usia kehamilan. Kondisi ini memerlukan penanganan medis untuk menghindari komplikasi.

Kondisi medis lainnya

Faktor terakhir penyebab perdarahan saat hamil muda adalah adanya kondisi medis lainnya. Beberapa kondisi kesehatan lainnya, seperti penyakit darah yang mempengaruhi pembekuan darah, juga dapat meningkatkan risiko perdarahan selama kehamilan.

Apa saja obat yang tepat untuk mengobati perdarahan saat hamil muda?

PAFI (Persatuan Ahli Farmasi Indonesia) telah melakukan penelitian lanjut mengenai penyebab perdarahan saat hamil muda. Berikut adalah beberapa jenis obat yang umum digunakan untuk mengurangi gejala perdarahan saat hamil muda serta membantu mengelola kondisi tersebut meliputi:Asam traneksamat

1. Asam traneksamat

Asam traneksamat adalah obat yang digunakan untuk menghentikan perdarahan dengan cara meningkatkan pembekuan darah. Namun, penggunaannya pada ibu hamil belum banyak dipelajari, sehingga harus digunakan dengan resep apoteker dan setelah mempertimbangkan risiko dan manfaatnya.

2. Asam mefenamat

Obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID) ini dapat digunakan untuk mengatasi nyeri dan peradangan. Namun, penggunaannya pada trimester pertama harus dengan hati-hati karena termasuk dalam kategori C menurut FDA, yang berarti penggunaannya hanya diperbolehkan jika manfaatnya lebih besar daripada risikonya.

3. Parasetamol

Parasetamol adalah obat paling aman untuk digunakan selama kehamilan, termasuk trimester pertama, untuk mengatasi nyeri ringan hingga sedang. Namun, penggunaannya harus sesuai dengan dosis yang dianjurkan dan setelah konsultasi dengan apoteker.

Selain mengonsumsi obat-obatan, beberapa cara lain untuk mengurangi perdarahan saat hamil muda adalah istirahat cukup serta gunakan pembalut. Menggunakan pembalut dapat memantau jumlah perdarahan serta menghindari penggunaan tampon. Penting untuk selalu berkonsultasi dengan apoteker agar mendapatkan rekomendasi obat yang sesuai kebutuhan.

Dapatkan informasi kesehatan serta layanan farmasi gratis dengan mengunjungi pafikotaselatan.org melalui smartphone Anda.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...