14 Remaja Indonesia Terpilih Menjadi Ashoka Young Changemaker 2025

Kamila Meilina
22 Mei 2025, 19:54
Salah satu dari 14 remaja yang mendapatkan gelar Ashoka Young Changemaker (AYC) 2025.
AYC 2025.
Salah satu dari 14 remaja yang mendapatkan gelar Ashoka Young Changemaker (AYC) 2025.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Sebanyak 14 pemuda dari berbagai daerah di Indonesia mendapatkan gelar Ashoka Young Changemaker (AYC) 2025. Para remaja tersebut membuat inisiatif dan gerakan yang dianggap berkontribusi besar terhadap masyarakat.

“Ke-14 remaja ini terpilih dari 356 pendaftar dari seluruh Indonesia dan telah melalui rangkaian seleksi di tingkat nasional dan global,” ujar Youth Years Manager Ashoka Indonesia, Ara Kusuma, dalam keterangannya, Kamis (22/5).

Beragam gerakan 14 pemuda itu di antaranya meningkatkan keterampilan digital remaja tunanetra, memperkenalkan STEM, pembahasan kekerasan seksual di pesantren, ketahanan bencana.

Salah satu peserta, Yugo S, asal Surabaya, menciptakan gerakan Buta Digital Indonesia yang diikuti 20 siswa. Yugo merupakan remaja berusia 16 tahun ini merupakan tunanetra yang keterampilan digital kepada teman tunanetra.

Yugo memberikan pelajaran Keterampilan Mengetik, Google Docs, Kemandirian, Peningkatan Mobilitas dan Pemahaman Geografi, serta Manfaat Profesional.

"Di pelajaran Peningkatan Mobilitas dan Pemahaman Geografi, siswa diajarkan cara berbagi lokasi, yang meningkatkan mobilitas dan keamanan mereka,” ujar Yugo saat presentasi di depan juri panel Ashoka Young Changemaker pada April 2025.

Gagasan lain dibawa oleh Nadia M, seorang mahasiswa asal Yogyakarta yang berhasil mengolah kotoran ternak di instalasi biogas dan mengubahnya menjadi listrik oleh generator.

“Listrik ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga warga, dengan sebagian disimpan di pembangkit listrik dan disalurkan ke Eco-Charging Stations, yang menyediakan listrik,” kata Nadia.

Ashoka Young Changemaker ini sendiri adalah jejaring global orang muda usia 12-20 tahun yang telah meluncurkan inisiatif sosial dan membentuk tim yang dipimpin oleh orang muda sebagai solusi nyata terhadap isu di sekitar.

Nantinya, bersama Ashoka dan mitra lainnya, para penggerak muda ini diharapkan mampu memimpin gerakan Everyone a Changemaker yang mendukung generasi muda untuk berani bersuara dan berperan aktif di masyarakat.

Berikut daftar lengkap pembaharu muda Ashoka Young Changemaker 2025:

  • Danendra F. (18) – Panoramind: modul STEAM interaktif untuk siswa sekolah dasar (Boyolali, Jawa Tengah)
  • Febriand V. (20) – Black Screen: platform produksi dan distribusi film untuk penyandang disabilitas (Surabaya, Jawa Timur)
  • Grestine D. (19) – PARTY: platform yang memberdayakan remaja untuk mengadvokasi perlawanan terhadap rokok (Semarang, Jawa Tengah)
  • Hanna A. (12) – Jadikan Buku Teman Baikmu: komunitas membaca di kalangan anak-anak (Jakarta)
  • Kanaya M. (19) – Edukasi Berjalan: wadah pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas di masyarakat kurang mampu (Muara Bungo, Jambi)
  • Maylyn F. (16) – Educe: klub debat, simulasi konferensi diplomatik, dan kelas pemrograman untuk remaja di seluruh negara (Bandung, Jawa Barat)
  • Michelle K. (17) – Book Buddies: komunitas literasi yang menyenangkan dan mudah diakses oleh kaum muda (Bekasi, Jawa Barat)
  • Nadia M. (19) – Daur Karbon: inovasi sumber energi yang terjangkau bagi masyarakat lokal melalui ekonomi sirkular (Yogyakarta)
  • Putri L. (18) – Walice: gerakan mencegah, mengurangi, dan mengatasi kekerasan seksual di pesantren (Bandung, Jawa Barat)
  • Rana A. (16) – Jabar Tapa: gerakan pelatihan bencana gempa bumi bagi anak dan remaja (Bandung, Jawa Barat)
  • Reva F. (14) – Intensifikasi Bunga Telang: membangun kebun kota dengan bunga telang untuk melawan polusi (Surabaya)
  • Salwa K. (14) – Readocil & Grandung: akses literasi dan ruang aman anti perundungan bagi anak (Jakarta)
  • Tsani R. (17) – Green Circle Sustainability: gerakan sistem pengelolaan sampah di pesantren (Yogyakarta)
  • Yugo S. (16) – Buta Digital Indonesia: pelatihan literasi digital untuk individu dengan gangguan penglihatan (Surabaya)

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Kamila Meilina
Editor: Yuliawati

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan