Apa Itu Sekolah Rakyat yang Dimulai Hari Ini?
Pemerintah mulai melaksanakan program Sekolah Rakyat di tahun ajaran baru 2025-2026, pada Senin (14/7). Total ada 63 titik Sekolah Rakyat yang akan mulai masa pembelajaran pada hari ini.
Sedangkan 37 titik lainnya akan menyusul pada akhir bulan. Lebih dari 9.700 siswa akan mengikuti pendidikan di Sekolah Rakyat yang akan dimulai hari ini.
Lalu, apa itu sekolah rakyat yang menjadi salah satu unggulan program Presiden Prabowo?
Apa Itu Sekolah Rakyat
Dalam keterangan di laman sekolahrakyat.kemensos.go.id, Sekolah Rakyat merupakan program pemerintah yang bertujuan memutus rantai kemiskinan lewat pendidikan. Program ini ditujukan bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Sekolah Rakyat merupakan sekolah dengan model asrama atau boarding school yang menyediakan pendidikan 100 persen gratis untuk jenjang SD, SMP dan SMA. Rencananya akan ada 200 Sekolah Rakyat yang menjadi fokus utama dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan bagi masyarakat kurang mampu.
Dari 200 sekolah tersebut, sebanyak 100 Sekolah Rakyat akan dibangun dengan dana APBN dan didukung penuh oleh Kementerian Pekerjaan Umum (KemenPU). Sedangkan 100 sekolah lainnya dibangun melalui dukungan swasta, serta kolaborasi dengan Kementerian Sekretariat Negara (Mensesneg) dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (KemenBUMN).
Salah satu hal yang membedakan Sekolah Rakyat dengan sekolah konvensional adalah pendekatan pembelajaran yang fleksibel dan personal (individual approach). Sekolah ini menerapkan sistem multi-entry dan multi-exit, yang artinya siswa dapat masuk kapan saja tanpa harus menunggu tahun ajaran baru dan menyelesaikan pendidikannya sesuai capaian belajar sendiri.
Meski begitu, ijazah Sekolah Rakyat setara dengan sekolah umum karena pada dasarnya masih menggunakan Kurikulum Nasional. Sebanyak 100 titik lokasi Sekolah Rakyat direncanakan beroperasi pada tahun 2025.
Rinciannya 63 lokasi akan mulai matrikulasi pada hari ini dan 37 lainnya menyusul pada akhir bulan. Pulau Jawa akan menjadi wilayah terbanyak Sekolah Rakyat sebanyak 48 lokasi, disusul Sumatra 22 lokasi, Sulawesi 15 lokasi, Bali-Nusa Tenggara, Kalimantan dan Maluku masing-masing 4 lokasi serta Papua 3 lokasi.
Total kapasitas peserta didik pada tahap pertama ini mencapai 9.755 siswa. Program Sekolah Rakyat ini diharapkan dapat menjadi solusi pendidikan berkualitas yang terjangkau dan inklusif, serta mendukung pemerataan akses pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
Kurikulum Sekolah Rakyat
Kurikulum di Sekolah Rakyat Sekolah Rakyat juga menggunakan kurikulum nasional. Bedanya, Sekolah Rakyat juga memperkenalkan kurikulum baru yang disebut Multi Entry-Multi Exit.
Kurikulum ini memberikan fleksibilitas bagi siswa untuk memilih jalur pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dan kesiapan mereka. Kurikulum Multi Entry-Multi Exit mencakup tiga aspek penting, yaitu fisik, psikologis, dan akademik, yang akan membantu menyetarakan kesiapan siswa dari berbagai latar belakang sebelum memulai pendidikan formal.
Untuk memastikan kualitas pembelajaran yang terjaga, Sekolah Rakyat juga menerapkan sistem Learning Management System (LMS) berbasis digital. Dengan sistem ini, seluruh kegiatan pembelajaran dan administrasi pendidikan akan termonitor secara real-time dari pusat.
Kemensos akan bekerja sama dengan lembaga-lembaga yang memiliki kompetensi mengukur beberapa aspek termasuk aspek gizi, kesehatan, tingkat IQ, kedisiplinan, kecerdasan mental, hingga kompetensi masing-masing murid. Hasil pengukuran tersebut nantinya akan dilaporkan kepada orang tua, wali murid, dan publik setidaknya dalam setiap semester.
Kurikulum ini menggabungkan pendekatan nasional dan kekhasan lokal, mencakup tiga muatan utama:
1. Kurikulum Persiapan (Learner Preparatoal)
Tahap awal ini bertujuan melakukan talent mapping melalui asesmen kesiapan fisik, mental, dan akademik siswa. Hal ini menjadi fondasi kuat sebelum memasuki proses belajar yang lebih intensif.
2. Kurikulum Sekolah Formal
Mengacu pada standar nasional, kurikulum ini mencakup:
- Intrakurikuler
- Kokurikuler
- Ekstrakurikuler
3. Kurikulum Asrama (Boarding)
Merupakan bagian dari pendidikan karakter, kurikulum ini menguatkan nilai-nilai:
- Karakter dan kepemimpinan
- Spiritualitas
- Cinta Tanah Air
- Bahasa dan komunikasi
Sekolah untuk anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem dalam Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) ini berasrama, paginya sekolah formal dan malamnya pendidikan karakter dengan kurikulum asrama.
4. Kompetensi Lulusan
Lulusan Sekolah Rakyat ini diharapkan menghasilkan lulusan yang unggul dalam:
- Nilai akhlak dan keagamaan
- Karakter kepemimpinan
- Penguasaan bahasa dan literasi xigital
- Entrepreneurship
- Ketuntasan akademik
Demikian ulasan lengkap mengenai apa itu sekolah rakyat yang mulai masa pembelajaran pada hari ini.


