Perketat Keamanan, ChatGPT Minta KTP Pengguna? Begini Penjelasannya

Bahrul Ilmi
18 September 2025, 13:14
chatgpt bakal minta ktp pengguna
Lenny Septiani|Katadata
Sam Altman ketika berkunjung ke Indonesia.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

ChatGPT dikabarkan akan meminta identitas atau KTP pengguna sebagai bagian dari keamanan. Hal itu disampaikan langsung oleh OpenAI selaku perusahaan yang menaungi chatbot tersebut. Dikatakan oleh OpenAI bahwa ini merupakan bagian dari fitur keamanan baru yang akan mereka terapkan.

Dengan peningkatan fitur keamanan ini, ChatGPT nantinya bisa membedakan mana pengguna dewasa dan mana yang masih anak-anak. Ini juga sebagai upaya OpenAI dalam menjaga privasi dan keselamatan pengguna.

ChatGPT Minta KTP untuk Verifikasi

Menurut penjelasan OpenAI dalam laman resminya, pengguna mungkin akan diminta identitas atau KTP pada kasus tertentu. Sistem akan mengidentifikasi apakah usia pengguna tersebut minimal berusia 18 tahun.

"Di beberapa kasus atau negara, kami mungkin juga meminta kartu identias. Kami tahu ini kompromi privasi bagi orang dewasa, tetapi kami yakin ini merupakan kompensasi yang sepadan," kata Sam Altman dalam pengumuman di laman OpenAI, Selasa 16 September 2025.

Sebelumnya, perusahaan AI ini telah memperkenalkan fitur kontrol orang tua, sehingga mereka bisa membatasi aktivitas anak dalam mengakses berbagai fitur chatbot mereka. Meski begitu, induk ChatGPT ini berusaha memperketat aturan dan keamanan mereka.

Aturan Khusus Pengguna Remaja

Tak hanya verifikasi usia, ChatGPT juga akan dibekali aturan khusus pengguna remaja. Chatbot AI tersebut juga akan dilatih agar tidak melakukan obrolan genit atau terlibat dalam diskusi bunuh diri, meski diminta oleh pengguna.

"Dan jika pengguna di bawah 18 tahun memiliki ide bunuh diri, kami akan mencoba menghubungi orang tua pengguna. Bila tidak bisa, kami akan menghubungi pihak berwenang ketika terdapat bahaya yang mungkin segera terjadi," terang bos OpenAI itu.

Klaim Keamanan Data Pengguna

Sam Altman menyebut bahwa pihaknya akan menyiapkan fitur canggih untuk mengimbangi kebijakan keamanan mereka. Mereka akan berusaha menjaga kerahasiaan data pengguna, bahkan dari karyawan OpenAI sendiri.

Dirinya juga mengatakan akan ada penambahan sejumlah fitur keamanan lainnya, dan akan dijelaskan di masa mendatang.

Imbas Gugatan Hukum

Langkah perusahaan AI asal Amerika ini dalam menjaga keamanan pengguna, merupakan imbas dari sejumlah tuntutan yang ditujukan kepada mereka beberapa waktu belakangan.

Salah satunya kasus remaja bunuh diri pada April 2025, yang kemudian membuat OpenAI mendapat tuntutan dari orang tua remaja tersebut pada Agustus 2025. Dalam gugatan tersebut, chatbot AI mereka dituduh membantu remaja bernama Raine menuliskan draft surat bunuh diri, dan menyarankan metode terbaik.

Pada bulan yang sama, seorang pria berusia 56 tahun dikabarkan bunuh diri setelah ChatGPT menuruti paranoia-nya, yakni sebuah kondisi yang membuat orang merasa takut, curiga dan merasa terancam secara berlebihan.

Dengan adanya aturan keamanan ini, pengguna diharap bisa lebih bijak dalam menggunakan AI, dan dapat dicegah melakukan hal-hal yang tidak diinginkan.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Editor: Safrezi

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan