6 Tips Menghindari TBC Secara Efektif yang Sebaiknya Dilakukan

Bahrul Ilmi
20 Oktober 2025, 14:50
pencegahan penularan TBC
ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/foc.
Dokter menunjukan hasil rontgen thorax warga saat pelaksanaan skrining Tuberculosis (TBC) gratis di RPTRA Gondangdia, Jakarta, Selasa (12/8/2025). Layanan skrining TBC tersebut digelar secara gratis oleh Puskesmas Menteng DKI Jakarta dengan target sebanyak 100 orang yang bertujuan untuk deteksi dini sebagai upaya mencegah penularan penyakit TBC serta mengetahui kesehatan warga.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

TBC atau tuberkulosis tidak bisa dianggap sepele. Penyakit ini dapat menular dengan mudah dan menyerang orang yang memiliki daya tahan tubuh rendah. Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Benjamin Paulus Octavianus mengingatkan masyarakat untuk tidak anggap sepele batuk berkepanjangan. Sebab itu bisa jadi tanda kita terkena TBC.

Mengutip dari Liputan6.com, Benny menyarankan agar masyarakat segera melakukan pemeriksaan, terutama jika mengalami batuk dalam waktu lama. Dengan pemeriksaan yang tepat, bisa diketahui apakah itu disebabkan oleh TBC atau bukan.

"Batuk dua minggu atau lebih harus diperiksa, jangan dianggap sepele. Bisa jadi TBC,” ungkap Benny, dikutip dari Liputan6.com, Senin 20 Oktober 2025.

Masa Inkubasi Relatif Panjang

Lebih lanjut, Benny menyebut masa inkubasi TBC relatif panjang, antara 10 hingga 12 minggu. Artinya, seseorang yang terpapar pada Oktober, baru akan menunjukkan gejala pada Januari atau Februari tahun berikutnya.

“Itu sebabnya deteksi dini sangat penting. Kalau tunggu batuk darah baru periksa, sudah terlambat. Makanya, batuk dua minggu harus segera rontgen, jangan tunggu parah,” imbuhnya.

Cara Menghindari TBC Secara Efektif

Melansir Alodokter, berikut beberapa cara menghindari TBC yang sebaiknya dilakukan, yaitu:

1. Hindari Kontak Fisik

Cara perlindungan diri paling sederhana agar terhindar dari TBC adalah tidak melakukan kontak dengan penderitanya. Sebab ketika penderita TBC batuk, bersin, atau bicara, dia akan memercikkan droplet yang mengandung bakteri TBC ke udara.

Droplet tersebut bisa jadi jalan masuk penularan infeksi TBC. Risiko penularan bisa meningkat jika kamu berada di dalam ruangan tertutup tanpa ventilasi, bersama penderita TBC untuk waktu yang lama.

2. Pakai Masker

Jika harus berinteraksi dengan penderita TBC, kamu bisa menggunakan masker sebagai benteng pertahanan kesehatan. Jika kamu lebih banyak beraktivitas di luar ruangan dan menggunakan fasilitas umum, sangat disarankan untuk menggunakan masker. Terlebih jika kamu adalah pekerja di fasilitas kesehatan atau klinik.

3. Jaga Daya Tahan Tubuh

Seseorang lebih mudah terinfeksi virus TBC ketika imunitas atau daya tahan tubuhnya dalam kondisi lemah. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan sistem daya tahan tubuh, seperti berolahraga secara teratur, mengonsumsi buah dan sayur, menjaga berat badan ideal, hingga mencukupi waktu tidur.

Selain itu kamu juga bisa mulai berhenti merokok serta mengonsumsi minuman beralkohol. Hal lain yang tak kalah penting adalah mengelola stres dengan baik.

4. Tidak Bertukar Barang Pribadi

TBC bisa menular melalui banyak hal, termasuk kontak secara tak langsung. Untuk mencegah penularan TBC, sebaiknya kamu lebih berhati-hati, terutama ketika ingin bertukar barang pribadi, seperti peralatan makan, cangkir, sikat gigi, baju, atau handuk, dengan orang lain.

5. Cuci Tangan Rutin

Ketika terlalu sibuk dengan rutinitas harian, kita lupa sudah menyentuh apa saja sepanjang hari. Bahkan kamu mungkin tanpa sengaja telah bersentuhan dengan barang-barang yang terkontaminasi virus TBC. Mencuci tangan dapat menghilangkan kotoran dan bakteri di tangan, termasuk bakteri penyebab TBC.

Agar lebih bersih, disarankan cuci tangan selama 40 detik menggunakan sabun sebagai cara mencegah TBC. Gosok kedua tangan, punggung tangan serta sela-sela jari dengan sabun hingga merata. Setelah itu, keringkan tangan dengan tisu atau handuk bersih sekali pakai.

6. Dapatkan Vaksin TBC

Ketika sudah menerapkan semua cara di atas dan kamu masih merasa khawatir, kamu bisa menghindari potensi penularan dengan mendapatkan vaksin TBC. Di Indonesia, vaksin BCG masuk ke dalam daftar imunisasi wajib yang diberikan pada bayi sebelum berusia 2 bulan.

Tidak hanya bagi anak-anak, orang dewasa juga dianjurkan mendapatkan vaksin apabila belum pernah menerimanya, dan memiliki anggota keluarga yang terkena TBC.

Cara-cara di atas tentunya hanya sebagai bentuk pencegahan, dan upaya menghindari penularan TBC, terutama dari orang-orang yang sudah didiagnosa memiliki permasalahan kesehatan tersebut. Sehingga penting pula bagi kita untuk selalu menjaga kesehatan, dan meningkatkan daya tahan tubuh.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Editor: Safrezi

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan