Pengalaman Tak Terlupakan Menyaksikan Konser Oasis di Sydney, Australia
“Miracle sometimes do come true.”
Mungkin kalimat itu yang paling tepat untuk menggambarkan momen reuni Oasis, grup musik asal Inggris. Keajaiban rock n’ roll, seperti ditulis Majalah Billboard saat Liam dan Noel pada 27 Agustus 2024 melalui akun media sosial mengumumkan akan menggelar konser reuni.
Oasis yang populer dengan lagu Supersonic, Champagne Supernova dan juga Don’t Go Away sudah bubar sejak 2009. Bahkan, perseteruan antara Liam dan Noel sempat dibawa ke jalur hukum. Peggy Gallagher, ibu kandung Lian dan Noel juga tidak bisa mendamaikan keduanya.
Tak heran apabila jutaan fans Oasis di seluruh dunia terkejut dengan rencana konser Oasis itu. Saya dan Hanif Gusman termasuk yang shocked dengan pengumuman tersebut.
Kami berdua yang merupakan karyawan Katadata dan anggota dari Katadata Bermusik, sebuah komunitas musik di dalam Katadata, sudah sering memainkan lagu-lagu dari Oasis seperti Live Forever, Don’t Look Back in Anger, Wonderwall, hingga Stand by Me.
“Kembalinya Oasis menjadi salah satu berita bahagia dalam hidup kami. Kami sangat excited dengan kejutan yang akan diberikan oleh Oasis,” kata Hanif.
Sehari setelah pengumuman kembalinya Oasis, mereka menjadwalkan konser di tahun 2026 di Inggris yang akan diselenggarakan di berbagai kota. Saya dan Hanif yang sudah lama menanti kembalinya Oasis bertekad untuk menyaksikan konser di kota tempat band ini lahir, Manchester.
“Kami berpartisipasi dalam war untuk tiket Manchester tapi tidak berhasil. Maklum, mereka harus bersaing dengan penggemar dari berbagai belahan dunia. Pupus sudah harapan kami saat itu,” ungkap Hanif.
Saya dan Hanif sudah melupakan rencana untuk menyaksikan konser Oasis. Namun, di tengah rutinitas, pada 30 September 2025 muncul pengumuman bahwa Oasis juga akan menggelar konsernya di Amerika.
“Kami no clue dengan rencana mereka, kami kira Oasis hanya akan menggelar konser di Inggris. Pada 5 oktober 2025 muncul pengumuman bahwa mereka juga akan tampil di Australia untuk menyapa para fansnya. Kami akhirnya memutuskan untuk mencoba peruntungan war ticket sekali lagi,” jelas Hanif.
Saya dan Hanif akhirnya mengikuti sistem ballout untuk bisa war tiket pada tanggal 11 Oktober 2025. Dalam sistem ballout mereka harus melewati proses screening dengan menjawab pertanyaaan yang berhubungan dengan Oasis untuk bisa mendapatkan kesempatan masuk dalam arena “pertempuran”. Beruntung saya dan Hanif bisa masuk. Akhirnya, kami berdua berhasil untuk mendapatkan tiket Oasis di kota Sydney, Australia, namun di hari yang terpisah, 7 dan 8 November 2025.
Hanif lebih dulu menyaksikan konser Oasis pada Jumat 7 November 2025 di Accor Stadium di kawasan Sydney Olympic Park, berjarak sekitar 13 kilometer dari pusat bisnis kota Sydney. Hanif tiba di venue pada pukul 17.30 waktu setempat. Hanif meluangkan waktu untuk melihat suasana di sekitar venue.
“Banyak orang-orang berlalu lalang mengenakkan merchandise Oasis, mulai dari kaos, jersey, jaket, hingga bucket hat. Mereka seperti sudah siap untuk ke venue dari awal. “it’s getting real, Oasis akan konser nanti malam!” kata Hanif.
Pukul 20.45 lagu F**kin' in the Bushes bergema di panggung, 80 ribu penonton di Accor Stadium berteriak histeris. Hati membuncah,
“It’’s so unreal” kata Hanif dalam hati.
Pekik penonton semakin pecah ketika The Gallaghers Brothers, Noel dan Liam berjalan beriringan ke tengah panggung dan memberi salam ke penonton. Oasis langsung tancap gas dengan lagu Hello sebagai pembuka setlist. Selanjutnya 22 lagu favorit mereka dibawakan selama sekitar 2 jam termasuk hits seperti Morning Glory, Stand By Me, Don’t Look Back in Anger, hingga Supersonic. Menurut Hanif, beberapa lagu sangat berkesan baginya karena pertama kali mendengarnya secara live, seperti Acquiesce, Roll With It, dan Slide Away.
Pukul 22.45 pertunjukan selesai, namun bagi Hanif dan banyak penonton di stadion tersebut konser masih terngiang-ngiang di kepala mereka. Di beberapa titik di luar stadion, banyak fans masih berkumpul sambil menyanyikan lagu-lagu Oasis favorit mereka.
“Tiba di penginapan, saya masih fokus untuk mengulang-ulang potongan video konser yang saya ambil dengan ponsel saya” ujar Hanif.
Sabtu, 8 November 2025, giliran saya yang menyaksikan comeback of the century. Antusiasme penonton tidak kalah di hari kedua. Pernak-pernik Oasis menghiasi berbagai penjuru kota Sydney. Accor Stadium kembali dipenuhi oleh lautan manusia yang menanti lagu-lagu favorit mereka dibawakan oleh band legendaris ini.
Saya kebetulan sempat menyaksikan konser solo Liam Gallagher di London pada 2024. Menurut saya, ada sedikit perbedaan vibes antara kota London dengan Sydney. Saya merasakan London lebih pecah menyambut seorang Liam Gallagher yang membawakan album Definitely Maybe. Padahal kali ini mereka kedatangan Oasis. Semua orang menanti mereka. Bersama dengan sang kakak, aura rockstar Liam Gallagher baru benar-benar keluar. Ya, Oasis adalah tentang mereka berdua.
Saya dan Hanif sepakat bahwa pengalaman ini memang layak untuk ditunggu-tunggu.
“Oasis tidak hanya menyajikan comeback mereka melalui performa di atas panggung. Mereka bersama promotor memastikan para penggemar mendapatkan experience yang tidak mudah untuk dilupakan,” ungkap Hanif.
Promotor konser benar-benar memanjakan penonton, mulai dari kemudahan transportasi, fasilitas yang mendukung selama konser, kualitas acara dan sound system, hingga konsep dan pilihan merchandise yang ditawarkan.
“Setiap detail menjadi perhatian. Penggemar juga bisa mendapatkan merchandise Oasis di luar venue sambil menikmati keindahan kota Sydney. Sebuah konsep yang benar-benar secara matang dipikirkan”. Tentunya tidak lupa dari segi faktor pendukung konser. Kerja sama dengan pemerintah setempat membuat penonton mancanegara mendapatkan pengalaman yang lengkap,” kata Hanif.
“Konser tidak bisa lagi hanya sebuah pertunjukan. Promotor/penyelenggara bekerjasama dengan artis dan seluruh pihak yang terlibat harus dapat benar-benar menyajikan experience yang mencakup fase sebelum acara, hari acara, dan setelah acara” ujar Hanif.
Momen menyaksikan langsung Noel dan Liam satu panggung lagi tentu saja menjadi pengalaman yang tidak akan pernah terlupakan. Saya dan Hanif berharap suatu saat nanti Indonesia akan memiliki kapabilitas yang mumpuni dan menjadi negara yang dituju Oasis sehingga para penggemar di tanah air dapat merasakan Champagne Supernova menggema di bumi Ibu Pertiwi.





