Kampanye 90 Menit Tanpa Gawai lewat Festival Teater Indonesia
Titimangsa bersama PENASTRI (Perkumpulan Nasional Teater Indonesia) menggelar Festival Teater Indonesia yang akan digelar di empat kota pada November dan Desember 2025. Festival ini didukung penuh oleh Ditjen Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan, Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia.
Founder Titimangsa dan Ketua Dewan Pengawas FTI Happy Salma mengatakan, FTI 2025 dilangsungkan di Medan, Palu, Mataram, dan Jakarta. Kata dia, FTI menjadi perayaan seni teater sekaligus ruang pertemuan lintas wilayah bagi para pelaku teater dari seluruh Indonesia.
“Para pelaku teater di seluruh Indonesia ini perlu wadah dan kami menyediakan Festival Teater Indonesia ini sebagai ruang untuk mereka semua. Ternyata, banyak sekali yang mendaftar dari seluruh Indonesia, bukan hanya dari kota-kota beesar saja. Kami cukup surprised,” kata Happy saat berkunjung ke kantor Katadata, Jumat (21/11/2025).
Happy mengakui, peminat teater di Indonesia tidak sebanyak film nasional. Ini karena film adalah sebuah industri berbeda dengan teater. Karena itu, kata Happy, Festival Teater Indonesia melakukan kampanye 90 menit tanpa gawai.
“Di zaman sekarang ini, kan susah sekali kita lepas dari gawai. Jadi kami mau membuat kampanye 90 menit tanpa gawai karena Festival Teater Indonesia. Pesan yang ingin kami sampaikan adalah menyaksikan teater selama 1,5 jam tanpa memegang gawai itu merupakan sebuah prestasi yang luar biasa. Karena itu kami meminta bantuan dari media, termasuk Katadata untuk bisa membantu mengampayekan hal ini,” ujar Happy.
Happy menambahkan, FTI dirancang sebagai ajang kolaborasi lintas daerah. Ini memungkinkan kelompok teater dari Kalimantan tampil di Jakarta, atau kelompok dari Sumatera pentas di Palu dan Mataram.
Sebagai ciri khas produksi Titimangsa, FTI juga mengusung konsep alih wahana karya sastra ke panggung teater. Grup-grup teater akan menampilkan adaptasi dari novel atau cerpen Indonesia yang sudah diterbitkan.
“Namun, kami membuat satu syarat yaitu naskah dari novel atau cerpen yang akan dipentaskan harus sudah mendapatkan izin dari penulis. Ini merupakan bagian dari upaya kami untuk mempraktikkan ha katas kekayaan intelektual di dunia teater,” jelas Happy.
Direktur Festival Teater Indonesia Pradetya Novitri menambahkan, di setiap kota nanti akan diberikan penghargaan Lifetime Achievement untuk para pelaku teater.
“Penghargaan ini kami berikan untuk mereka yang sudah memberikan kontribusi besar atas perkembangan teater. Kami sudah menetapkan nama-nama yang akan mendapatkan Lifetime Achievement Award di Festival Teater Indonesia,” jelas Pradetya.
FTI membuka panggilan terbuka (open call) sejak 25 Agustus hingga 19 September 2025. Sebanyak 16 kelompok teater akan dipilih melalui proses kurasi, dan mereka akan mendapatkan dukungan dana produksi serta pendampingan dari kurator FTI. Empat kelompok lainnya akan diundang secara khusus untuk tampil di kota tujuan festival.
