Doa Sholat Hajat Lengkap, Tata Cara dan Keutamaannya
Sholat hajat merupakan salah satu sholat sunnah yang dilakukan ketika seseorang memiliki hajat tertentu dan ingin dikabulkan oleh Allah SWT. Oleh sebab itu, penting bagi setiap muslim yang memiliki keinginan untuk mengetahui doa sholat hajat.
Sholat sunnah hajat ini dilakukan paling sedikit 2 rekaat dan paling banyak 12 rekaat. Setiap sholat termasuk sholat hajat memiliki bacaan yang wajib dipahami.
Selain itu, setiap muslim juga wajib mengerti tata cara lengkapnya. Untuk itu, simak tata cara dan bacaan serta doa sholat hajat dalam uraian berikut.
Doa Sholat Hajat: Niat dan Bacaan Setelah Sholat
Sholat hajat merupakan wujud keseriusan seorang hamba untuk mencapai keinginannya atas izin Allah SWT. Pelaksanaan sholat hajat ini selaras dengan hadis Rasulullah SAW yakni:
"Barang siapa yang berwudhu dan menyempurnakannya, kemudian sholat dua rakaat dengan sempurna, maka Allah akan memberikan apa yang ia minta cepat atau lambat," (HR Ahmad).
Adapun doa-doa sholat hajat yang wajib dibaca dan meliputi niat hingga salam serta setelah melaksanakannya. Berikut ini lafal dan terjemahannya masing-masing bacaan tersebut:
1. Niat Sholat Hajat
Doa sholat hajat yang pertama yakni berupa niat. Niat membedakan suatu aktivitas umum dengan ibadah. Niat juga membedakan ibadah satu dengan ibadah lainnya. Berikut lafal niat dan terjemahannya:
اُصَلِّى سُنَّةَ الْحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى
Ushollii sunnatal hajati rok'ataini lillahi ta'ala
Artinya: "Aku berniat sholat hajat sunnah hajat dua raka'at karena Allah Ta'ala,"
2. Doa Setelah Sholat Hajat
Seorang muslim hendaknya membaca doa sholat hajat berikut ini setelah melaksanakan sholat. Awali dengan mengucap istighfar sebanyak 100 kali kemudian sholawat atas Rasulullah SAW 100 kali.
أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيمَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيَّ الْقَيُّومَ وَأَتُوبُ إِلَيْه
Astaghfirullohal 'azhim alladzi la ilaha illa huwal hayyul qoyyum wa atubu ilaih
Artinya: "Aku memohon ampunan kepada Allah yang Maha Agung, tiada tuhan selain Dia yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri, dan aku bertaubat pada-Mu."
Setelah itu, hendaknya seorang muslim membaca doa riwayat At-Tirmidzi dan Ibnu Abu Aufa yakni sebagai berikut:
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ الحَلِيْمُ الكَرِيْمُ ، سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ العَرْشِ العَظِيْم ، الحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ ، أَسْأَلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ ، وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ ، وَالغَنِيْمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ ، وَالسَّلَامَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ ، لَا تَدَعْ لِي ذَنْبًا إِلَّا غَفَرْتَهُ ، وَلَا هَمًّا إِلَّا فَرَّجْتَهُ ، وَلَا حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضًا إِلَّا قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
La ilaha illallahul halimul karim. Subhanallahi rabbil 'arsyil karimil 'azhim. Alhamdulillahi rabbil 'alamin. As'aluka mujibati rahmatik, wa 'aza'ima maghfiratik, wal ghanimata min kulli birrin, was salamata min kulli itsmin. La tada' li dzanban illa ghafartah, wa la hamman illa farrajtah, wa la hajatan hiya laka ridhan illa qadhaitaha ya arhamar rahimin.
Artinya: "Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Mulia. Maha Suci Allah, Tuhan penguasa singgasana yang agung. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Aku Mohon kepada-Mu segala hal yang bisa menghadirkan rahmat-Mu dan dorongan kuat untuk mendapatkan ampunan-Mu, luapan segala kebajikan, dan keselamatan dari setiap dosa. Jangan Engkau biarkan dosa menghampiriku kecuali Engkau mengampuninya, jangan biarkan kesedihan menghinggapiku kecuali Engkau memberikan jalan keluarnya, dan tiada suatu hajat yang Engkau ridhai kecuali Engkau memenuhinya, wahai Dzat yang Maha Kasih di antara para pengasih,”
Kemudian ketika Rasulullah SAW merasa risau atas suatu permasalahan, beliau menghadap ke langit dan berdoa. Berikut doanya:
يَاحَيُّ يَا قَيُّومُ
Ya Hayyu ya Qayyum
Artinya: "Wahai Sang Mahahidup dan Sang Mahamandiri."
Anas bin Malik RA meriwayatkan Rasulullah SAW juga mengucap:
يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ
Ya hayyu ya qoyyum bi rahmatika astaghiits
Artinya: "Wahai Sang Maha Hidup, wahai Sang Maha Mandiri, dengan rahmatMu aku memohon pertolongan."
Tata Cara Sholat Hajat
Setelah memahami doa sholat hajat, menarik juga membahas tata cara lengkapnya. Waktu menunaikan sholat hajat dapat dilakukan kapan saja, tetapi sebaiknya dilakukan pada sepertiga malam terakhir. Hal ini selaras dengan hadis Rasulullah SAW yakni:
"Malam manakah yang paling didengar (dikabulkan oleh Allah SWT)?, Rasulullah bersabda, "Pada tengah malam,"" (HR Imam Ahmad dan Imam Ibnu Hibban).
Selain itu, Rasulullah SAW juga bersabda:
يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ: مَنْ يَدْعُونِي، فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ، مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ
Artinya: "Rabb kita turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang akhir pada setiap malamnya. Kemudian berfirman, 'Orang yang berdoa kepadaKu akan Kukabulkan, orang yang meminta sesuatu kepada-Ku akan Ku-berikan, orang yang meminta ampunan dari-Ku akan Ku-ampuni." (HR Bukhari dan Muslim)
Tata cara sholat hajat sebenarnya mirip seperti sholat pada umumnya. Namun, menurut Wahib bin Al-Ward, setelah membaca Al-Fatihah hendaknya membaca Ayat Kursi dan Al Ikhlas."
Keutamaan Sholat Hajat
Sholat hajat dikenal sebagai sholat untuk memohon sesuatu kepada Allah SWT. Sholat hajat mendongkrak kemuliaan seorang muslim sehingga dekat dengan Allah SWT.
Allah SWT sangat senang jika hambanya meminta pertolongan kepada-Nya. Jika seorang muslim meminta sesuatu dengan sholat hajat, maka ia sudah menyerahkan urusannya kepada Allah SWT dan bertawakal.