Memahami Doa Mandi Wajib setelah Haid dan Tata Caranya
Haid merupakan tanda seorang wanita sudah baligh di dalam agama Islam. Umumnya wanita mengalami haid pertama kali di usia 10-15 tahun. Haid atau menstruasi terjadi pada siklus 21-35 hari. Melansir Halodoc, umumnya wanita mengalami menstruasi selama 2-7 hari.
Dalam pandangan agama Islam, wanita yang mengalami haid tidak diwajibkan melaksanakan ibadah sholat karena dalam keadaan memiliki hadas. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hadas atau hadats adalah keadaan tidak suci pada diri seorang muslim yang menyebabkan tidak boleh sholat, tawaf, dan lain sebagainya.
Diketahui bahwa haid juga biasa disebut dengan al ghuslu. Apabila haid sudah selesai, wanita diwajibkan melakukan mandi wajib terlebih dahulu sebelum melaksanakan sholat seperti biasa. Berikut dalil tentang kewajiban melakukan mandi hadas besar.
وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْمَحِيضِ قُلْ هُوَ أَذًى فَاعْتَزِلُواْ النِّسَاء فِي الْمَحِيضِ وَلاَ تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّىَ يَطْهُرْنَ فَإِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ أَمَرَكُمُ اللّهُ
“Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: “Haid itu adalah suatu kotoran.” Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu.”[Al-Baqarah/2:222]
Terkait dengan itu, kali ini Katadata.co.id akam membahas tentang doa mandi wajib setelah haid. Berikut lengkapnya.
Doa atau Niat Mandi Wajib
Patut diketahui bahwa mandi wajib dilaksanakan tidak hanya sesudah haid. Melainkan keadaan lain seperti nifas dan berhubungan badan. Berikut niat atau doanya.
1. Doa Mandi Wajib setelah Haid
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ مِنَ الحَيْضِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu ghusla liraf'il hadatsil akbari minal haidhi fardhan lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar disebabkan haid karena Allah ta'ala."
2. Doa Mandi Wajib setelah Nifas
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ النِّفَاسِ ِللهِ تَعَالَى
Nawaitul ghusla liraf'i hadatsin nifaasi lillahi Ta'aala.
Artinya: Aku niat mandi wajib untuk mensucikan hadas besar dari nifas karena Allah Ta'ala.
3. Doa Mandi Wajib setelah Berhubungan Badan (Umum)
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
Nawaitul ghusla liraf 'il hadatsil akbari fardhal lillaahi ta'aala
Artinya: Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadas besar fardu karena Allah ta'ala.
Di samping doa di atas, Rumaysho juga menjelaskan bahwa niat melakukan mandi wajib tergantung pada tekad atau keinginan dari dalam hati. Hal ini mengacu pada hadits Rasulullah SAW berikut ini:
إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ
“Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya.” (HR. Bukhari no. 1 dan Muslim no. 1907)
Tata Cara Mandi Wajib Sesuai Sunnah
Berikut cara mandi wajib setelah haid yang sesuai anjuran sunnah.
1. Baca niat mandi wajib berikut:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ مِنَ الحَيْضِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu ghusla liraf'il hadatsil akbari minal haidhi fardhan lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar disebabkan haid karena Allah ta'ala."
2. Mencuci kedua tangan
Basuh tangan dengan air layaknya berwudhu.
3. Bersihkan sejumlah bagian tubuh
Selanjutnya, bersihkan bagian tubuh yang dirasa kotor. Termasuk kemaluan dan sekitarnya.
4. Mencuci tangan
Setelah membersihkan sekitar kemaluan, bersihkan kembali kedua tangan.
5. Wudhu
Lakukan wudhu seperti bersuci ingin sholat.
6. Membasahi kepala
Baurkan air ke kepala sebanyak tiga kali. Pastikan air mengenai pangkat rambut.
7. Memisah Rambut
Pisah-pisah rambut dengan menggunakan jar-hari. Diketahui bahwa hal ini merupakan sunnah bagi laki-laki.
8. Bahasi seluruh tubuh
Siram air ke seluruh tubuh dari sisi kanan ke kiri.
Keadaan yang Mengharuskan Mandi Wajib
Sebagaimana yang disebutkan sebelumnya, melakukan mandi wajib tidak hanya dilakukan oleh wanita yang mengalami haid. Melainkan keadaan tertentu lainnya. Merangkum Almanhaj, berikut penjelasannya.
Di bawah ini merupakan ketentuan yang membuat seorang muslim wajib melaksanakan mandi wajib dan sudah disepakati oleh para ulama:
1. Keluarnya mani meskipun bukan dari jima (berhubungan badan).
Terdapat dalam ‘Mausuah Fiqhiyah, (31/195), “Para ulama fiqih telah bersepakat bahwa keluarnya mani termasuk wajib untuk mandi. Bahkan Nawawi telah menukil ijma’ akan hal itu. Hal itu tidak ada bedanya antara lelaki dan perempuan baik dalam tidur maupun terjaga.
Asalnya hal itu dalam hadits Abu Said Al-Khudri radhiallahu anhu bahwa Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda, “( إنّما الماء من الماء ) Sesungguhnya air (mandi) itu dari air (mani).” HR. Muslim, 343. Maksudnya sebagaimana yang diceritakan Nawawi, diwajibkan mandi dengan air karena keluarnya air yang deras yaitu mani.”
2. Bertemunya dua khitan dengan memasukkan kemaluan lelaki secara sempurna ke dalam kemaluan wanita. Meskipun tidak keluar (air mani).
3. Haid
4. Nifas
Demikian pembahasan tentang doa mandi wajib setelah haid dan tata caranya. Lakukan mandi wajib segera dan tidak ditunda. Dengan begitu, Anda bisa melaksanakan ibadah wajib seperti biasa dalam keadaan bebas dari hadas dan najis.